Hari Bumi: Ubah Kebiasaan, Mari Beralih ke Green Jobs

Hari Bumi: Ubah Kebiasaan, Mari Beralih ke Green Jobs

Pemaparan Gagasan Perwakilan Komunitas Anak Muda dan Teman Disabilitas -Koalisi Indonesia -

BACA JUGA:Kapolres Masih Dalami Kasus Pelecehan Seksual Siswi MA

Azis Kurniawan juga menjelaskan beberapa kriteria Green Jobs menurut ILO, di antaranya mampu meningkatkan efisiensi energi dan menghemat bahan baku, membatasi gas rumah kaca, meminimalisasi limbah dan polusi, mengembalikan ekosistem atau memulihkan ekosistem.

Terakhir tambah Azis, Green Jobs harus bisa mendukung upaya adaptasi terhadap perubahan iklim. Itu sebab, menurut dia sudah waktunya anak-anak muda mulai atau menekuni Green Jobs.

Dengan luasnya lingkup Green Jobs, masyarakat kini bisa beralih menekuni pekerjaan ramah lingkungan.

“Selama kita di kantor menggunakan energi dengan efisien, termasuk menggunakan kertas bolak-balik itu masuk kategori Green Jobs. Mematikan alat pendingin udara dan lampu penerangan juga termasuk. Banyak orang tidak merasa bekerja di Green Jobs, padahal kalau mereka tahu mereka sudah melakukannya setiap hari,” tutur Azis.

Ke depan, Green Jobs akan semakin booming di Indonesia. Menurut Koaksi Indonesia, ada berbagai penyebabnya.

Misalnya, meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap dampak perubahan iklim mengakibatkan bertumbuhnya usaha kecil yang berkontribusi pada lingkungan, seperti usaha pemanfaatan limbah menjadi produk lain seperti tas, kemasan makanan hingga kertas daur ulang. Saat ini juga semakin banyak perusahaan yang membentuk divisi keberlanjutan (sustainability).

Dengan adanya divisi sustainability, suatu perusahaan harus patuh terhadap berbagai regulasi terkait keberlanjutan, misalnya proses produksi ataupun bahan baku.

Sementara kajian dari World Economy Forum: Future of Jobs pada tahun 2016 mengungkap bahwa sektor energi dan berbagai industri di seluruh dunia mulai beralih ke green economy. Peralihan ini disebabkan isu tentang perubahan iklim dan kekhawatiran dunia akan ketersediaan sumber daya alam.

BACA JUGA:Masa Tanam Tertunda, Pemkab Pastikan Stok Beras Aman

Terciptanya Jenis Pekerjaan Baru

Koaksi Indonesia juga sudah menghitung kebutuhan tenaga kerja langsung di energi terbarukan berdasarkan kapasitas terpasang dalam target RUEN (Rencana Umum Energi Nasional). Hasilnya, pada 2030 akan dibutuhkan lebih dari 430.000 tenaga kerja langsung, yaitu tenaga kerja yang terlibat langsung dalam proses pembangunan pembangkit untuk menghasilkan energi listrik dengan energi terbarukan.

Antara lain, tenaga kerja untuk feasibility study, mendesain pembangkit, teknisi, petugas operation & maintenance, dan pekerja yang membangun. Dari pembangunan itu, tumbuh pekerjaan yang tidak langsung maupun yang terinduksi, seperti sales engineer, analis, legal, dan konsultan.

BACA JUGA:Perkuat Silaturahmi, Pimpinan dan Anggota DPRD Provinsi Jambi Gelar Halal bi Halal

Sementara pada 2050, diperkirakan ada lebih dari 1 juta Green Jobs yang tercipta dari sektor energi, baik itu pekerjaan langsung, pekerjaan tidak langsung maupun pekerjaan yang terpicu sektor usaha energi. Bappenas juga sudah memetakan Okupasi Nasional Green Jobs. Hingga Agustus 2022, pemetaan okupasi ini telah mengidentifikasi 191 jenis Green Jobs.

Sumber: