KEJAM! Junta Myanmar Kumat Lagi, Bakar Hidup-hidup 8 Anak, 19 Tewas Terpanggang

KEJAM! Junta Myanmar Kumat Lagi, Bakar Hidup-hidup 8 Anak, 19 Tewas Terpanggang

Ilustrasi kebakaran. Pasukan Junta Myanmar kembali berulah dengan melakukan aksi kejam membakar hidup-hidup masyarakat sipil--

JAKARTA, JEKTVNEWS.COM - KEJAM! Pasukan Junta Myanmar kumat lagi.

 

Ketika para pemimpin ASEAN sedang mengikuti agenda konferensi tingkat tinggi (KTT) ASEAN digelar di Labuan Bajo, pasukan Junta Myanmar dilaporkan media setempat telah melakukan kejahatan tak termaafkan.

 

Pasukan Junta Myanmar tanpa rasa iba telah membakar hidup-hidup 8 anak-anak dan 11 orang dewasa, total ada 19 korban atas pembakaran.

 

Aksi ini dilakukan setelah sebelumnya Pasukan junta Myanmar menahan warga Desa Nyaung Pin Thar di kawasan Bago pada 10 Mei lalu.

 

Saat memasuki sore hari, pukul 17:00 Pasukan Junta Myanmar kemudian membakar total 19 warga sipil tak bersalah dalam masih kondisi hidup.

 

BACA JUGA:Menarik Nih, Ini Cara Lulus Masuk Universitas Terbaik di Indonesia

 

Tak hanya itu, sebelum melakukan aksi kejinya itu, Pasukan junta Myanmar juga menyerang situs tambang di Bago.

 

Salah satu pemberontak kepada media radio setempat menceritakan bahwa mereka telah mengeluarkan 15 ledakan yang menewaskan 30 tentara Junta.

 

Setelah aksi itu kemudian para pasukan Junta menuju salah satu desa bernama Desa Nyaung Pun Thar dan di desa inilah pertempuran pecah.

 

Pagi harinya, warga baru menemukan 19 penduduk telah tewas terpanggang dan diduga dibakar hidup-hidup oleh Pasukan Junta Myanmar.

 

Sedihnya lagi, 5 diantara total 19 korban terpanggang itu adalah satu keluarga termasuk anak usia 6 tahun.

 

Pembunuhan ini pecah saat KTT ASEAN dilaksanakan di Labuan Bajo Indonesia.

 

BACA JUGA:Sistem Pemilihan Umum Tahun 2019

 

Dalam pertemuan ini, para pemimpin negara ASEAN termasuk Presiden Jokowi memperingatkan agar Myanmar bisa segera menghentikan konflik dalam negerinya.

 

Sejak militer Myanmar berhasil menggulingkan pemerintahannya pada 1 Februari 2021 lalu, kondisi Myanmar memang semakin tak kondusif.

 

Kudeta yang dilakukan Militer Myanmar ini pun dapat pertentangan dari masyarakat. Berbagai demo terjadi.

 

Namun reaksi Militer Junta Myanmar seringkali berlebihan, mereka tak akan takut melenyapkan nyawa para penentang Militer Myanmar.

Sumber: