58.500 Butir Telur Tetas Ayam di Ekspor ke Myanmar

58.500 Butir Telur Tetas Ayam di Ekspor ke Myanmar

Indonesia Ekspor Telur Tetas Ayam ke Myanmar-ist-

JEKTVNEWS.COM - Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo menlaunching pelepasan ekpor telur konsumsi ke Singapura, kini Indonesia kembali mengekspor telur tetas atau hatching egg (HE) ayam ke Myanmar.

Ekspor dilakukan oleh salah satu perusahaan perunggasan terintegrasi yaitu PT Super Unggas Jaya sebanyak 58.500 butir HE yang nantinya akan menghasilkan 18.000 ekor Day Old Chick (DOC) Parent Stock (PS).

BACA JUGA:Mengenal Keluarga Usopp di dalam Anime One Piece

“Telur yang diekspor ini merupakan telur tetas dengan kualitas terbaik dan dihasilkan dari indukan umur yang performa terbaik”, kata Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Dirjen PKH) Nasrullah, Minggu (17/9).

“Kita semua tentunya berbahagia karena produk peternakan kita hari ini berhasil mengirimkan kembali ekspor ke Myanmar," ucap Nasrullah.

Nasrulah menyampaikan, ekspor itu dapat dilakukan dengan tetap memprioritaskan kebutuhan dalam negeri sesuai arahan presiden, dimana produksi komoditas yang saat ini berlebih harus didorong agar mampu menangkap peluang ekspor.

BACA JUGA:Solusi Mengatasi Diabetes, Begini Langkah-langkahnya

“Kita lihat perkembangan produksi unggas yang jumlahnya cukup luar biasa dan tercatat surplus, tentunya surplus ini kita dorong untuk ekspor,” kata Nasrullah.

Diketahui, telur tetas (HE) PS Broiler produk akhirnya adalah daging ayam ras. Saat ini Indonesia telah mampu memenuhi kebutuhan dalam negeri dengan produksi daging ayam mencapai sekitar 3,85 juta ton per tahun, sedangkan berdasarkan data prognosa ketersediaan dan kebutuhan nasional untuk konsumsi daging ayam sekitar 3,5 juta ton per tahun, sehingga mempunyai cadangan neraca atau surplus sebanyak 348 ribu ton.

“Kami terus mendorong pelaku usaha perunggasan agar mampu melakukan ekspor dan bersaing di pasar global,” ucap Nasrullah. Nasrullah pun mengungkapkan, keberhasilan ekspor ini sebagai kolaborasi dan sinergi semua pihak.

BACA JUGA:PT VADS Indonesia Buka Lowongan Kerja September 2023, Cek Persyaratannya disini

Dirinya mengatakan pencapaian terbesar ekspor peternakan pada 2022 hingga triwulan III 2023, di mana Indonesia telah berhasil menembus pasar Singapura, serta adanya persetujuan ekspor produk Indonesia oleh UEA. “Artinya selama beberapa tahun ini proses peningkatan nilai tambah dan daya saing bahkan hilirisasi terus berjalan sesuai dengan kebutuhan pelaku usaha dan selera konsumen”, ungkap Nasrullah.

Kementan mendorong peningkatan ekspor dengan beberapa kebijakan, terutama untuk meningkatkan kualitas produk peternakan, yaitu sistem kompartemen bebas Avian Influenza, penerapan Good Breeding Practices, Prinsip-Prinsip Kesejahteraan Hewan (Animal Welfare), dan jaminan keamanan pangan melalui Sertifikasi Veteriner.

"Ekspor itu menjadi salah satu kado dalam rangka bulan bakti Peternakan dan Kesehatan Hewan yang ke-187, harapannya mampu menginspirasi peternak, khususnya peternak unggas, untuk tetap semangat menjadi pahlawan pangan Indonesia," tutur Nasrullah.

Sumber: