Sri Mulyani Sebut Situasi Konflik Israel-Hamas Mempengaruhi Harga Minyak dan Gas Dunia

Sri Mulyani Sebut Situasi Konflik Israel-Hamas Mempengaruhi Harga Minyak dan Gas Dunia

Sri Mulyani Sebut Situasi Konflik Israel-Hamas Mempengaruhi Harga Minyak dan Gas Dunia--kemenkeu.go.id

JEKTVNEWS.COM - Menteri Keuangan, Sri Mulyani, mengungkapkan keprihatinan atas dampak yang ditimbulkan oleh konflik antara Israel dan Hamas di Timur Tengah, terutama terkait dengan harga minyak mentah dunia. Dalam Konferensi Pers APBN KiTA, Sri Mulyani mencatat bahwa perang di Palestina dan kawasan Timur Tengah berdampak pada produksi minyak dan gas global, yang mengakibatkan gejolak dalam harga minyak mentah. Harga minyak dunia telah mengalami fluktuasi yang signifikan akibat konflik tersebut. Awalnya, harga minyak turun, namun kemudian melonjak dan bahkan mencapai lebih dari US$90 per barel. Menurut Sri Mulyani, kenaikan harga minyak ini tidak hanya dipengaruhi oleh faktor pasokan dan permintaan, tetapi juga oleh faktor psikologis akibat perang.

BACA JUGA:Sri Mulyani Gontorkan Dana BLT El Nino Sebesar Rp7,52 Triliun untuk 18,8 Juta Keluarga Miskin

Sri Mulyani juga membahas pergerakan harga gas, yang saat ini mengalami penurunan sebanyak 29,6 persen secara year to date (ytd). Selain itu, penurunan harga batu bara, sebesar 63,6 persen, juga memiliki dampak signifikan terhadap Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) karena kontribusi pajak dan penerimaan negara bukan pajak (PNBP) dari sektor batu bara. Presiden Joko Widodo juga telah menyampaikan kekhawatiran serupa terkait konflik Israel-Hamas.

BACA JUGA:Menteri Keuangan Sri Mulyani Soroti Pengoptimalan Aset Negara

Beliau bahkan meramal bahwa harga minyak dunia bisa melonjak hingga mencapai US$150 per barel akibat perang di Palestina. Presiden Jokowi mengingatkan bahwa jika konflik meluas ke negara lain di kawasan Timur Tengah seperti Lebanon, Suriah, dan Iran, yang merupakan produsen minyak, dampaknya akan semakin besar. Presiden Jokowi menegaskan bahwa situasi dunia saat ini semakin tidak menentu, dan tantangan yang dihadapi Indonesia semakin banyak. Maka, pemerintah harus waspada dan mengambil tindakan yang bijaksana dalam menghadapi gejolak ekonomi global akibat konflik di Timur Tengah.

Sumber: