Sekolah Pertama Pribumi di Indonesia: Tonggak Sejarah Pendidikan dan Pembebasan

Sekolah Pertama Pribumi di Indonesia: Tonggak Sejarah Pendidikan dan Pembebasan

Menelusuri sejarah sekolah pribumi pertama di Samarinda, berdiri HIS pada 1928 sebagai politik balas budi Belanda.-idenesia-

JEKTVNEWS.COM - Sekolah pertama pribumi di Indonesia memiliki arti yang sangat penting dalam sejarah pendidikan dan perjuangan kemerdekaan bangsa.

Periode ini mencerminkan semangat perubahan sosial, upaya pembebasan, dan dorongan untuk memberikan akses pendidikan kepada semua warga Indonesia tanpa memandang latar belakang etnis atau status sosial.

Sebelum adanya sekolah pertama pribumi, sistem pendidikan di Indonesia saat itu terutama didominasi oleh sekolah-sekolah Belanda yang ditujukan bagi anak-anak bangsawan dan orang-orang Belanda.

BACA JUGA:Hari Olimpiade Internasional: Memperingati Semangat Olahraga dan Persatuan Global

Pendidikan untuk masyarakat pribumi pada masa itu sangat terbatas atau bahkan tidak ada sama sekali. Kondisi ini memperkuat kesenjangan sosial, ekonomi, dan politik antara pribumi dan penguasa kolonial.

Namun, pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20, semangat perubahan dan kesadaran nasional mulai muncul di kalangan intelektual dan pemimpin masyarakat pribumi. Salah satu tokoh yang memainkan peran penting dalam pendirian sekolah pertama pribumi adalah Ki Hajar Dewantara.

Pada tahun 1913, ia mendirikan Taman Siswa di Yogyakarta, yang merupakan sekolah pertama yang memprioritaskan pendidikan bagi pribumi.

BACA JUGA:6 Tips Merawat Rambut Agar Tidak Mudah Rontok

Taman Siswa menjadi tonggak penting dalam sejarah pendidikan di Indonesia. Sekolah ini menekankan pendidikan yang relevan dengan kehidupan sehari-hari masyarakat, budaya Indonesia, dan mengedepankan pendekatan holistik dalam pembelajaran. Tujuan utama Taman Siswa adalah membebaskan masyarakat pribumi dari ketertinggalan dan ketidakadilan pendidikan yang dihadapi pada masa kolonial.

Sekolah pertama pribumi lainnya juga mulai bermunculan di berbagai daerah di Indonesia. Misalnya, pada tahun 1915, Muhammadiyah mendirikan sekolah pertamanya di Yogyakarta dengan tujuan memberikan pendidikan yang didasarkan pada prinsip-prinsip Islam kepada masyarakat pribumi.

Selain itu, organisasi-organisasi sosial-politik lainnya juga turut mendirikan sekolah-sekolah untuk memperluas akses pendidikan bagi masyarakat pribumi.

BACA JUGA:Pemerintah Kota Jambi Tunda Selama 6 Bulan Kenaikan Tarif PDAM Tirta Mayang

Pendirian sekolah pertama pribumi di Indonesia menjadi titik balik dalam perjuangan pendidikan dan kemerdekaan. Sekolah-sekolah ini menjadi basis untuk mengembangkan kesadaran nasional, semangat patriotisme, dan pengetahuan yang diperlukan untuk memperjuangkan kemerdekaan dari penjajahan.

Perkembangan pendidikan pribumi terus berlanjut selama periode perjuangan kemerdekaan. Setelah kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945, pendidikan nasional menjadi salah satu prioritas utama bagi negara yang baru merdeka.

Sumber: