Komoditas Sawit Sebagai Pertumbuhan Ekonomi
Komoditas Sawit-Pixabay-
JEKTVNEWS.COM - Indonesia merupakan negara agraris yang perkembanganya didominasi oleh sektor pertanian sebagai mata pencaharian masyarakat yang subsektornya berupa perkebunan. Hasil pertanian bumi Indoneisa dikenal dunia sebagai negara yang memiliki sumber kekayaan alam yang sangat melimpah. Bagaikan tumpukan emas yang tiada hentinya mengeluarkan cahaya yang berkilau.
Alatas (2015:115), mengemukakan bahwa perkebunan memiliki peranan besar sebagai peneyedia lapangan pekerjaan, pertumbuhan ekonomi negara serta aktivitas ekspor ke negara lain. Perkembangan usaha perkebunan telah memperlihatkan kemajuan yang sangat signifikan, seperti komoditas sawit, teh, kopi, dan karet yang menjadi ikon indoneisa untuk mengekspor ke pasar internasional.
BACA JUGA:Tumbuhan Bajakah Sebagai Obat Tradisional Desa Nyogan
Dua dekade terakhir komoditas kelapa sawit mengalami pertumbuhan yang sangat pesat dibanding komoditas perkebunan lainnya.
Hal ini disebabkan karena usaha perkebunan kelapa sawit lebih menjanjikan bagi petani baik dikalangan perkebunan masyarakat, perusahaan pabrik kelapa sawit swasta bahkan PT Perkebunan Nusantara. Perluasan perkebunan sawit banyak dikembangkan dan menyebar di seluruh pulau Indonesia seperti di pulau Sumatera, Sulawesi, Kalimantan bahkan Papua yang bertujuan untuk meningkatkan nilai ekspor dalam perdagangan CPO (Crude palm oil).
BACA JUGA:BAHAYA!! Membawa Ponsel ke Toilet Dapat Membahayakan Kesehatan
Meluasnya ekspansi kelapa sawit di indonesia tentu memberikan dampak baik bagi pertumbuhan ekonomi negara dalam bersaing di pasar internasional. Pertumbuhan industri CPO diperkirakan akan menunjukan peningkatan grafik yang tajam dalam jangka panjang.
Indonesia berpeluang menjadi negara pengeskpor CPO terbesar di dunia, tentu hal ini harus sejalan dengan kebijakan pemerintah dalam mendukung dan mengevaluasi peningkatan produksi dan kualitas CPO agar bisa menembus pasaran internasional. Terlebih lagi tidak hanya negara Indonesia yang menjadi Produsen utama CPO, ada beberapa negara pesaing seperti Malaysia, Thailand, Nigeria, Colombia dan Ecuador (Nurmalita dan Bowo, 2019:607).
BACA JUGA:Tiga Modifikator Hadirkan CB150X Bergaya Modifikasi Masa Kini
Berdasarkan data BKPM (Badan Koordinasi Penanaman Modal) Indonesia sekarang menempati urutan pertama sebagai negara produsen terbesar penghasil CPO, dengan hal ini diharapkan Indonesia memberikan kontribusi besar di pasar internasional dan menjadi pemasok utama terhadap kebutuhan CPO dunia.
Hal ini membuat minyak kelapa sawit menjadi aset penting dan komoditas utama bagi bangsa Indonesia dalam perdagangan global.
Meningkatnya kebutuhan minyak kelapa sawit di pasaran dunia membuat negara produsen utama seperti indonesia lebih mengencarkan untuk memproduksi dalam sekala besar. Sebagai negara produsen utama hal ini seakan-akan sebuah panggilan penting untuk memenuhi kebutuhan pasar global tentu peluang ini tidak disia-siakan begitu saja, buktinya beberapa wilayah Indonesia banyak melakukan ekspansi kebun kelapa sawit dalam jumlah yang besar.
Seperti pada provinsi Kalimantan Tengah yang memiliki luas perkebunan kelapa sawit 1 juta ha akan meningkatkan hingga 3,5 juta ha (Boer et al., 2012). Kabupaten Tanjung Jabung Barat Provinsi Jambi juga menunjukan perluasan lahan kelapa sawit dari 34.498 ha menjadi 57.029 ha (Dinas Perkebunan Kabupaten Tanjung Jabung Barat, 2015), dan masih banyak daerah-daerah yang lain ikut meningkatkan perluasan perkebunan kelapa sawit.
Perluasan perkebunan kelapa sawit memberikan potensi untuk membuka lapangan pekerjaan. Dalam perkebunan kelapa sawit memerlukan sumber daya manusia/pekerja seperti petani yang menanam dan merawat kebun, tenaga kerja yang memanen dan menjual buah ke pabrik kelapa sawit.
Sumber: