IHSG Melemah 2,12 Persen, Sektor Keuangan Pimpin Koreksi
![IHSG Melemah 2,12 Persen, Sektor Keuangan Pimpin Koreksi](https://jektvnews.disway.id/upload/9dd21d55e4e1c38642dc57c34bbe2d18.jpg)
IHSG Melemah 2,12 Persen, Sektor Keuangan Pimpin Koreksi--
JEKTVNEWS.COM – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami pelemahan signifikan pada penutupan perdagangan Kamis (6/2). IHSG turun 148,69 poin atau 2,12 persen dibandingkan perdagangan sebelumnya, sehingga indeks ditutup di level 6.875. Penurunan ini menandai tekanan jual yang cukup besar dari investor di tengah kondisi pasar global yang cenderung positif.
BACA JUGA:Pasokan Gas Dipangkalan Banyak Yang Kosong
Menurut data RTI Infokom, total nilai transaksi yang terjadi pada hari itu mencapai Rp13,66 triliun dengan volume perdagangan sebesar 20,24 miliar saham. Dari total saham yang diperdagangkan, sebanyak 176 saham berhasil menguat, 428 saham mengalami penurunan, dan 196 saham lainnya stagnan.
Mayoritas sektor dalam IHSG mengalami koreksi. Dari 11 sektor yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI), sembilan sektor mengalami penurunan, dengan sektor keuangan sebagai penyumbang koreksi terbesar. Sektor ini turun hingga 2,43 persen, memberikan dampak signifikan terhadap indeks secara keseluruhan. Pelemahan sektor keuangan kemungkinan besar disebabkan oleh aksi ambil untung yang dilakukan investor setelah reli yang terjadi sebelumnya.
BACA JUGA:Harga Cabai Rawit Masih Di Harga 80 Ribu Rupiah Perkilo
Sementara itu, dua sektor lainnya justru mencatatkan kenaikan. Sektor kesehatan menjadi yang paling kuat dengan kenaikan sebesar 0,65 persen, diikuti oleh sektor infrastruktur yang juga mencatatkan pertumbuhan moderat.
Berbeda dengan pergerakan IHSG yang melemah, sejumlah indeks saham utama di kawasan Asia justru mengalami penguatan. Indeks Hang Seng Composite di Hong Kong menguat sebesar 1,43 persen, sementara indeks Shanghai Composite di China mencatat kenaikan 1,27 persen. Selain itu, indeks Straits Times di Singapura naik 0,30 persen, dan indeks Nikkei 225 di Jepang mengalami kenaikan sebesar 0,61 persen.
BACA JUGA:Rupiah Menguat ke Rp16.279 per Dolar AS, Investor Sambut Positif Kebijakan Tarif AS
Tren positif di pasar Asia mencerminkan sentimen optimisme terhadap pemulihan ekonomi di kawasan tersebut, terutama setelah rilis data ekonomi yang menunjukkan pertumbuhan positif di sektor manufaktur dan jasa.
Selain pasar Asia, indeks saham di bursa Eropa juga mencatatkan pergerakan positif. Indeks FTSE 100 di Inggris mengalami kenaikan 1,01 persen, sementara indeks DAX di Jerman naik 0,77 persen. Penguatan ini sebagian besar dipicu oleh rilis data ekonomi yang menunjukkan perbaikan dalam tingkat produksi industri serta harapan stabilitas kebijakan moneter di kawasan tersebut.
BACA JUGA:PSSI Resmi Akhiri Kerjasama dengan Shin Tae Yong, Ini Alasan Dibalik Pemecatannya
Di sisi lain, bursa saham Amerika Serikat juga melanjutkan tren penguatan. Indeks Dow Jones Industrial Average naik 0,71 persen, indeks S&P 500 menguat 0,39 persen, dan indeks NASDAQ Composite bertambah 0,19 persen. Penguatan ini didorong oleh laporan keuangan perusahaan-perusahaan teknologi besar yang melampaui ekspektasi pasar serta spekulasi mengenai kebijakan moneter The Federal Reserve.
Pelemahan IHSG di tengah menguatnya bursa global menimbulkan sejumlah spekulasi di kalangan pelaku pasar. Beberapa analis menilai bahwa aksi jual besar-besaran di sektor keuangan menjadi pemicu utama. Selain itu, ketidakpastian terkait kebijakan ekonomi domestik serta prospek pertumbuhan ekonomi nasional turut memengaruhi sentimen investor.
BACA JUGA:Indonesia Resmi Bergabung dengan BRICS, Babak Baru dalam Kerja Sama Global!
Sumber: