Antisipasi Koreksi IHSG: Faktor Inflasi dan Sentimen Rupiah

Antisipasi Koreksi IHSG: Faktor Inflasi dan Sentimen Rupiah

Dinamika Pasar Modal Indonesia, Daftar Top Gainers dan Top Losers Tahun 2023--

JEKTVNEWS.COM - Pada awal minggu ini, tepatnya Senin, 30 Oktober 2023, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi mengalami koreksi. CEO Yugen Bertumbuh Sekuritas, William Surya Wijaya, memperkirakan bahwa pergerakan IHSG akan dipengaruhi oleh rilis data inflasi yang cenderung stabil. Kondisi ini diharapkan dapat meredakan tekanan terhadap IHSG yang muncul akibat fluktuasi nilai tukar rupiah belakangan ini, sehingga koreksi yang terjadi pada indeks diperkirakan tidak akan terlalu dalam. William Surya Wijaya melihat bahwa situasi ini masih bisa dimanfaatkan oleh para investor untuk melakukan akumulasi pembelian saham. "Hari ini IHSG berpotensi mengalami koreksi," katanya.

BACA JUGA:Harga Cabai Meroket, Sementara Komoditas Lainnya Melandai

Menurut William, pasar saham diperkirakan akan bergerak dalam rentang support 6.702 hingga resistance 6.899 pada hari tersebut. Dalam konteks sentimen ini, dia juga memberikan rekomendasi beberapa saham yang sebaiknya dipertimbangkan oleh investor, seperti ASII, BBCA, KLBF, UNVR, ICBP, PWON, ASRI, TBIG, dan HMSP. Sementara itu, Analis Binaartha Sekuritas, Ivan Rosanova, memprediksi bahwa IHSG akan tetap berada dalam tren kenaikan jangka pendek. Dia juga memperkirakan IHSG akan menguji area resistance di kisaran 6.810-6.820 sebelum melanjutkan struktur penurunan dalam wave B menuju 6.666 sebagai target terdekat, berdasarkan analisis Fibanocci retracement. Ivan memproyeksikan bahwa IHSG akan bergerak di level support 6.700 dan resistance 6.968.

BACA JUGA:IHSG Diproyeksi Menguat Namun Berisiko Melemah

Pada penutupan sebelumnya, IHSG berada di level 6.758. Indeks saham ini menguat sebanyak 44,27 poin atau sekitar 0,66 persen dari perdagangan sebelumnya. Data dari RTI Infokom mencatat bahwa investor melakukan transaksi senilai Rp8,62 triliun dengan jumlah saham yang diperdagangkan mencapai 18,32 miliar saham. Secara keseluruhan, pada penutupan tersebut, 279 saham mengalami kenaikan, 243 saham mengalami koreksi, sementara 235 saham lainnya stagnan. Kendati demikian, investor tetap harus mewaspadai ketidakpastian di pasar saham dan mengambil tindakan bijak dalam mengelola portofolio investasi mereka. Fluktuasi harga saham adalah hal yang umum terjadi, dan informasi serta rekomendasi dari para analis dapat membantu investor dalam membuat keputusan yang tepat. 

Sumber: