Sri Mulyani Singgung Dampak El Nino: Harga Beras Naik, Bantuan Sosial Diperpanjang
Sri Mulyani Singgung Dampak El Nino: Harga Beras Naik, Bantuan Sosial Diperpanjang--kemenkeu.go.id
JEKTVNEWS.COM - Menteri Keuangan, Sri Mulyani, telah memberikan pernyataan mengenai dampak El Nino terhadap harga beras dan tindakan pemerintah dalam menghadapinya. Dalam Konferensi Pers APBN KiTA di Kemenkeu, Jakarta Pusat, dia menyebut bahwa harga beras di seluruh dunia meningkat sebagai akibat dari perubahan iklim ini, yang berdampak negatif pada ekonomi dalam negeri. Menurut Sri Mulyani, harga beras di Indonesia yang semula sekitar Rp12.100 per kilogram telah naik menjadi sekitar Rp14.000 per kilogram. Faktor-faktor seperti perubahan iklim, geopolitik global, serta volatilitas keuangan Amerika Serikat telah mempengaruhi kenaikan harga beras ini.
BACA JUGA:Menaker Ida Targetkan Revisi Aturan UMP Selesai pada 31 Oktober
Untuk mengatasi situasi ini, pemerintah berencana untuk melakukan impor beras dengan tujuan menjaga pasokan beras di dalam negeri. Kepastian pasokan beras di Indonesia sangat penting karena ketersediaan dan pasokan beras saat ini menjadi perhatian global. Sri Mulyani, yang akrab disapa Ani, juga menggarisbawahi bahwa lonjakan harga beras telah mengakibatkan penurunan daya beli masyarakat, terutama yang berpenghasilan rendah. Oleh karena itu, pemerintah merasa perlu memberikan bantuan kepada kelompok masyarakat yang terdampak oleh kenaikan harga beras.
Salah satu langkah konkret yang diambil pemerintah adalah memperpanjang program bantuan sosial (bansos) berupa beras sebanyak 10 kilogram hingga Desember 2023. Program ini telah dimulai sejak September 2023 dan akan membantu masyarakat yang membutuhkan. Ani menjelaskan bahwa program bansos beras ini akan dikelola oleh Badan Pangan Nasional (Bapanas). Untuk mendukung program tersebut, pemerintah menambahkan anggaran sebesar Rp2,67 triliun ke Bapanas. "Ini dikarenakan dampak El Nino pada hasil panen. Kita perlu membantu dari sisi pasokan beras. Impor beras menjadi salah satu langkah untuk memastikan stok beras di Indonesia aman. Namun, karena kenaikan harga beras dapat menggerus daya beli masyarakat menengah ke bawah, maka kami memberikan bantuan beras," kata Ani.
BACA JUGA:Satu Hati Penuh Arti, Kebersamaan Astra Honda dan Konsumen di IMOS+ 2023
Program ini akan memberikan bantuan berupa 10 kilogram beras setiap bulan kepada 21,3 juta keluarga penerima manfaat (KPM), termasuk keluarga program keluarga harapan (PKH) dan keluarga yang telah menerima bantuan sembako langsung dari APBN. Program ini akan berlangsung selama empat bulan, mulai dari September 2023 hingga Desember 2023, mengingat dampak El Nino berlangsung cukup lama. Pemerintah berharap bahwa langkah-langkah ini akan membantu masyarakat yang terdampak kenaikan harga beras akibat faktor eksternal seperti perubahan iklim dan gejolak pasar global. Dengan impor beras dan bantuan sosial ini, diharapkan tekanan ekonomi pada kelompok masyarakat yang lebih rentan dapat dikurangi.
Sumber: