Bahaya, 6 Cara Penyebaran Virus HIV, No 4 Bisa Melalui Tato

Bahaya, 6 Cara Penyebaran Virus HIV, No 4 Bisa Melalui Tato

Penularan Virus HIV-Alodokter-

JEKTVNEWS.COM - Berdasarkan data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), ada sebanyak 38,4 juta orang di seluruh dunia terinfeksi virus HIV pada 2021.

Setidaknya, sebanyak 650 ribu orang telah kehilangan nyawa karena penularan HIV yang belum ada obatnya.

HIV merupakan virus yang merusak sistem imun dengan menginfeksi dan menghancurkan sel CD4 (jenis sel darah putih). Semakin banyak sel CD4 hancur, kekebalan tubuh akan semakin lemah. Alhasil, seseorang akan lebih rentan terserang berbagai penyakit.

BACA JUGA:Amalkan Do’a ini Supaya Mendapatkan Keturunan yang Sholeh dan Sholeha

Namun, perlu kamu perhatikan bahwa HIV berbeda dengan AIDS. HIV adalah virusnya. Sementara itu, infeksi virus HIV yang tak segera mendapatkan penanganan dapat berkembang menjadi Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS), suatu penyakit yang serius dan membahayakan nyawa.

AIDS merupakan stadium akhir dari infeksi virus HIV. Pasalnya, pada tahap ini, kemampuan tubuh untuk melawan berbagai infeksi dan penyakit sudah hilang sepenuhnya.

BACA JUGA:Permen Minyak Kayu Putih, Manis dan Menyehatkan Olahan Khas Ambon

Faktor Utama Penularan HIV yang Perlu Diwaspadai

Sampai saat ini, hubungan seksual masih menjadi cara penularan HIV yang paling sering terjadi. Bahkan, pada beberapa kasus, virus penyebab penyakit AIDS ini menular melalui seks secara oral jika ada luka pada mulut pengidapnya.

Selain itu, penularan juga bisa terjadi karena cairan dari vagina maupun penis. 

Namun, virus HIV tidak hanya menular dari kontak seksual. Masih ada lagi beberapa cara penularan HIV lainnya yang perlu kamu waspadai, antara lain:

1. Transfusi darah

Tidak hanya cairan vagina dan air mani, virus HIV juga bisa menular melalui darah dengan cara transfusi. Inilah mengapa, petugas medis selalu melakukan pemeriksaan HIV secara ketat kepada setiap orang yang hendak mendonorkan darahnya.

Tes ini fungsinya untuk memastikan bahwa pendonor dalam kondisi sehat dan tidak memiliki masalah kesehatan yang menular. Ini termasuk AIDS, hepatitis B, dan C.

Sumber: