Literasi di Indonesia: Menjawab Persoalan atau Menjawab Soal?

Literasi di Indonesia: Menjawab Persoalan atau Menjawab Soal?

Ilustrasi Gerakan Literasi-ist-

Banyak sekali bacaan di sosial media yang belum tentu kebenarannya. Kemudahan akses menjadikan semua informasi mudah menjuru ke seluruh siswa tanpa terkecuali. Kemudahan ini juga yang menjadikan siswa memiliki rasa malas untuk mampu memfiltrasi informasi dengan baik.

BACA JUGA:Spider-Man: Across the Spider-Verse Mengungkap Trailer Pertama

Tidak sedikit kasus yang terjadi, misalnya sebuah diskusi untuk memecahkan persoalan yang di kelas, siswa lebih memilih mencari jalan keluar melalui gawai dibandingkan mendiskusikannya secara bersama.

Ini pun juga terjadi dalam mengerjakan soal-soal yang diberikan oleh guru. Secara kognitif, siswa mampu menjawab soal dengan benar. Akan tetapi secara afektif dan psikomotorik serta soal dengan penalaran yang tinggi siswa kesulitan mencari jawaban yang paling mendekati jalan keluar. 

BACA JUGA:Mengejutkan, Ternyata Alpukat Banyak Manfaat Salah Satunya Untuk Diet

Kebiasaan ini tentunya perlahan menggiring siswa untuk menjawab soal bukan menjawab persoalan. Rendahnya literasi dan ketidakmampuan siswa dalam memilih mana yang baik dan tidak baik adalah tugas kita semua. Pasalnya, literasi dihadirkan dalam kehidupan siswa agar siswa mampu beradapsi dan menyelesaikan persoalan di masa yang akan datang. Bukan hanya sekadar jawab soal langsung pulang. 

Sumber: