Serahkan PMT Tahap II, PJ Wali Kota Jambi Optimis Turunkan Angka Stunting
PJ Wali Kota Jambi Sri Purwaningsih-Jektvnews-
KOTA JAMBI, JEKTVNEWS.COM - Pemerintah Kota (Pemkot) Jambi fokus melaksanakan penurunan stunting sebagai program prioritas pemerintah dengan berbagai strateginya.
Pada selasa, 16 Juli 2024, Pemkot Jambi melalui Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) melaksanakan giat Pemberian Makanan Tambahan (PMT) tahap II untuk keluarga berisiko stunting tahun 2024.
BACA JUGA:Miris! Kakek 75 Tahun Hidup Sebatang Kara di Gubuk Reyot
Program Pemberian Bantuan Makanan Tambahan bagi keluarga berisiko stunting yang berlangsung di Aula DPPKB Kota Jambi itu dilakukan secara seremonial oleh PJ Wali Kota Jambi Sri Purwaningsih didampingi Plt Kepala DPPKB Kota Jambi M. Mulyadi Yatub.
PJ Wali Kota Jambi dalam arahannya mengatakan, upaya percepatan Penurunan Stunting Kota Jambi tahun 2024 adalah dengan melakukan intervensi spesifik terhadap kelompok sasaran.
BACA JUGA:Silaturahmi ke Dusun Sri Menanti Desa Serdang Jaya, Masyarakat Inginkan Hairan Jadi Bupati
Dan untuk upaya nyata serta komitmen Pemerintah Kota Jambi dalam upaya percepatan penurunan stunting itu, diantaranya diwujudkan dalam bentuk pemberian makanan tambahan bagi keluarga beresiko stunting atau keluarga yang anaknya stunting.
Lebih lanjut, laju pertumbuhan penduduk Kota Jambi berdasarkan proyeksi BPS Kota Jambi tahun 2023 telah tercapai 1,27%, oleh karenanya Pemkot Jambi mendukung semua kegiatan Program KB, supaya laju pertumbuhan penduduk dan stunting itu bisa dikendalikan. Selain itu kata Sri, data dari EPPGBM Februari tahun 2024, di Kota Jambi tercatat ada 273 anak yang beresiko stunting.
BACA JUGA:Menuju Perubahan, Dirikan Posko Pemenangan Hairan-Amin
Sri menegaskan pentingnya penurunan stunting dilakukan sedini mungkin untuk menghindari jangka panjang yang merugikan seperti terhambatnya tumbuh kembang anak, serta perkembangan otak sehingga kecerdasan anak tidak maksimal. Dia juga mengingatkan, bahwa stunting tidak hanya terjadi pada keluarga kurang mampu, tetapi juga bisa terjadi pada yang mampu sekalipun.
Sumber: