Perempuan dengan Dilemanya antara Karier dan Rumah Tangga
Dilema perempuan antara karier dan keluarga -klikdokter-
JEKTVNEWS.COM- Di era modern, banyak perempuan sibuk mengejar ambisi karier di berbagai bidang untuk mencapai profesionalisme. Namun, di saat yang sama, peran sebagai ibu dan istri masih sering dianggap sebagai kewajiban utama.
Hal ini menimbulkan pertanyaan: Apakah perempuan harus memilih antara karier dan rumah tangga, atau bisakah keduanya berjalan beriringan? Dilema ini menjadi isu kompleks karena keputusan tidak hanya melibatkan pemikiran pribadi, tetapi juga dipengaruhi oleh ekspektasi sosial dan budaya.
BACA JUGA:Membangun Semangat Layaknya RA. Kartini Masa Kini
Perempuan dituntut untuk mengendalikan kedua peran tersebut, namun prosesnya tidak mudah. Seperti yang dikutip dari artikel Bincang Perempuan tentang perempuan dalam lingkaran hustle culture: “Perempuan dengan ambisi tinggi menghadapi tantangan untuk mendobrak batasan gender dan membuktikan kemampuan mereka di dunia kerja yang didominasi laki-laki.
Di sisi lain, tekanan muncul ketika mereka merasa harus sukses di segala aspek—baik dalam karier maupun memenuhi ekspektasi sosial sebagai ibu, istri, dan anak yang berbakti.”
BACA JUGA:Gerakan Perjuangan!! Lubuk Puan Sebagai Wadah Para Kaum Perempuan Mendapatkan Hak-Haknya
semua ini dapat berjalan baik jika suami berperan aktif, seperti yang dijelaskan oleh Sarita Candra Merida dalam artikelnya berjudul Pentingnya Bekerja Sama dengan Pasangan: “Keterlibatan suami dalam kegiatan rumah tangga lebih tinggi pada istri yang bekerja dibandingkan dengan yang tidak bekerja.
Suami dengan pandangan positif terhadap kesetaraan gender akan menyadari pentingnya pembagian tugas dalam rumah tangga dan menjaga hubungan antarpribadi.”
BACA JUGA:BRI Dukung Peningkatan Layanan Lapas Perempuan Martapura dengan Adopsi Teknologi Modern
Dengan istri yang bekerja, suami biasanya mengambil peran lebih besar dalam pekerjaan rumah tangga untuk meringankan beban istri. Di sisi lain, istri yang bekerja juga membantu menopang kebutuhan ekonomi keluarga, sehingga keduanya saling mendukung untuk menciptakan keseimbangan dalam rumah tangga.
Selain itu, perempuan juga harus menetapkan batasan yang jelas bagi diri mereka, dalam hal pekerjaan batasi kegiatan yang semestinya harus diambil atau tidak. Dengan demikian, mereka bisa menjalani kedua peran tersebut secara seimbang tanpa merasa terbebani.
Sumber: