Skandal Mirage 2000-5 Qatar, Juru Bicara Prabowo Klarifikasi Kabar Hoaks!

Skandal Mirage 2000-5 Qatar, Juru Bicara Prabowo Klarifikasi Kabar Hoaks!

Skandal Mirage 2000-5 Qatar, Juru Bicara Prabowo Klarifikasi Kabar Hoaks!--Screenshoot Youtube @KPU_RI

JEKTVNEWS.COM - Kabar dugaan korupsi terkait pembelian pesawat jet tempur Mirage 2000-5 bekas dari Qatar yang menyeret nama Calon Presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto, dianggap sebagai hoaks oleh Juru Bicara Menteri Pertahanan Prabowo, Dahnil Anzar Simanjuntak. Dalam keterangan pers di Jakarta pada Sabtu, 10 Februari 2024, Dahnil menegaskan bahwa pembelian jet tempur tersebut memang pernah direncanakan, tetapi progresnya akhirnya batal.NDalam klarifikasinya, Dahnil menyatakan, "Saya ingin masuk ke substansi. Pertama, ini adalah hoaks dan fitnah. Tidak ada pembelian Pesawat Mirage. Walaupun itu (pernah) direncanakan, (tapi) sudah dibatalkan, artinya tidak ada kontrak yang efektif di Kemenhan terkait dengan pembelian Mirage. Jadi secara konten semua yang disampaikan itu jelas fitnah."

BACA JUGA:Cek Kesiapan Pemilu 2024 di Jeddah, Wapres Ma'ruf Amin Menghimbau WNI di Arab Saudi Gunakan Hak Pilih

Dahnil juga menduga bahwa pemberitaan tersebut mungkin diciptakan oleh pihak tertentu dengan tujuan menciptakan dampak negatif menjelang hari pencoblosan, yang dapat merugikan pasangan Prabowo-Gibran. Ia menyoroti sumber berita dari situs MSN yang diduga meragukan, dengan kontennya yang diambil dari Meta Nex, namun tak dapat diverifikasi. "Sumber berita inikan muncul dari salah satu situs MSN, konten MSN ini kontennya agregator Microsoft dan ambil dari Metanext. Kalau dicek ke Metanext, berita itu tidak ada sama sekali. Dari sisi teknis jelas ini juga diciptakan orang-orang tertentu untuk tebar fitnah bagi Prabowo-Gibran terkait dengan pemilihan yang tinggal beberapa hari ke depan," ujarnya.

BACA JUGA:Pangkoopsud III Dukung terus Program Pemerintah untuk Antisipasi Kerawanan Pangan

Dahnil juga menyayangkan bahwa berita hoaks tersebut dengan mudah dipercayai oleh masyarakat dan telah menjadi buah bibir di media sosial. "Kemudian (berita ini) dikunyah, sayangnya oleh netizen, di sisi lain beberapa media juga kemudian angkat isu ini, digoreng dan sebagainya tanpa ada upaya untuk menyampaikan bahwa ini hoaks dan fitnah," paparnya.  Ia menambahkan, "Jadi dari tiga sisi itu saja kami ingin sampaikan ini adalah upaya yang busuk dan jahat sekali untuk fitnah Prabowo." Meskipun klarifikasi telah diberikan, dampak berita hoaks ini masih terasa di media sosial, memicu perbincangan di kalangan netizen dan menunjukkan betapa mudahnya penyebaran informasi palsu dalam menghadapi momentum pemilihan presiden.

Sumber: