Cek Kesiapan Pemilu 2024 di Jeddah, Wapres Ma'ruf Amin Menghimbau WNI di Arab Saudi Gunakan Hak Pilih

Cek Kesiapan Pemilu 2024 di Jeddah, Wapres Ma'ruf Amin Menghimbau WNI di Arab Saudi Gunakan Hak Pilih

Wapres Ma'ruf Amin Menghimbau WNI di Arab Saudi Gunakan Hak Pilih-Wapresri-

JEKTVNEWS.COM - Wakil Presiden K.H. Ma'ruf Amin sempat mengunjungi Sekretariat Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN) di Jeddah di Kompleks Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI), yang terletak di 4653 Al-Muallifin Street, Al Rehab District/5, Jeddah, Arab Saudi, pada hari Rabu, (7/2), sebelum kembali ke tanah air setelah melakukan sejumlah kunjungan kerja ke Persatuan Emirat Arab dan Arab Saudi. Pada kesempatan ini, Presiden meninjau secara langsung kesiapan PPLN Jeddah untuk melaksanakan pemungutan suara Pemilihan Umum 2024 bagi Warga Negara Indonesia (WNI) di Arab Saudi.

Dalam keterangan pers yang diberikan setelah peninjauan, Presiden menyatakan bahwa Arab Saudi memiliki jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) terbesar kedua setelah Malaysia. Dengan demikian, ia mengimbau para WNI untuk menggunakan hak pilihnya untuk mendukung keberhasilan Pemilu 2024.

“Tadi saya dilapori bahwa di sini [jumlah DPT-nya] terbesar setelah Malaysia. Oleh karena itu, kepada masyarakat terutama para pemilih supaya menjalankan (dengan baik), artinya melakukan tugasnya untuk ikut dalam Pemilu,” imbaunya.

BACA JUGA:Deteksi Dini Segala Penyakit Kanker, Menkes Budi Sebut 90 Persen Pasien dapat Sembuh Jika Ditemukan Cepat

Selain itu, Wapres menyatakan bahwa pemilihan merupakan tanggung jawab negara dan merupakan amanat konstitusi untuk memilih presiden, Wapres, dan anggota legislatif. Dia menyatakan bahwa pemilihan tahun 2024 sangat penting, terutama untuk memilih presiden dan Wapres baru karena Presiden Joko Widodo dan dia sendiri tidak lagi ikut berkontestasi.

Untuk memberikan legitimasi, pemilihan harus dilakukan secara jujur dan adil (jurdil). Menurutnya, tidak boleh ada hal-hal yang tidak terlihat jujur karena hasilnya akan menjadi tidak sah (dan) dianggap tidak memenuhi standar kejujuran dan keadilan.

Kemudian Wapres mengingatkan bahwa pilihan yang berbeda dalam kontestasi pemilihan adalah keniscayaan, tetapi ia mengharapkan pilihan tersebut tidak menimbulkan konflik dalam masyarakat.

“Jadi istilahnya polarisasi pasti (terjadi), tetapi (harapannya) polarisasi yang tidak membawa keterbelahan,” tulisnya.

Oleh karena itu, Presiden meminta semua pihak yang terlibat untuk memprioritaskan persatuan dan kesatuan bangsa di atas kepentingan politik selama pemilihan. Dia berharap, khususnya, bahwa mereka yang menang dalam pemilu akan merangkul semua pihak, termasuk mereka yang tidak mendukung atau memilih mereka.

"Seperti yang diantisipasi, siapa pun yang menang, [termasuk mereka yang tidak memilihnya], akan merangkul semua. Wapres menegaskan bahwa persatuan dan kesatuan bangsa lebih penting daripada Pemilu.

BACA JUGA:Jalan Tol Trans-Sumatra Seksi Tebing Tinggi Sampai Limapuluh Merupakan Konektivitas Kawasan Pariwisata

"Apa artinya kita mengadakan Pemilu jika hasilnya justru menimbulkan perpecahan bangsa kita?" tegasnya.

Untuk itu, Presiden meminta kontestan untuk berkontestasi secara adil, penyelenggara untuk bekerja dengan jujur dan adil, dan masyarakat untuk legowo (menerima) perbedaan pilihan.

Jika ada perbedaan pendapat, saya biasanya mengatakan, "Lakum capresukum walana capresuna (untukmu capresmu dan untukku capresku). Walakum partaiukum, walana partaiuna (untukmu partaimu dan untukku partaiku)." Menurutnya, tidak ada masalah perbedaan.

Sumber: