IHSG Diperkirakan Menguat di Tengah Sentimen Positif dari Data Inflasi dan Kinerja Emiten

IHSG Diperkirakan Menguat di Tengah Sentimen Positif dari Data Inflasi dan Kinerja Emiten

IHSG Diperkirakan Menguat di Tengah Sentimen Positif dari Data Inflasi dan Kinerja Emiten--

JEKTVNEWS.COM - Pada perdagangan Jumat, 2 Februari 2024, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksikan mengalami penguatan. CEO Yugen Bertumbuh Sekuritas, William Surya Wijaya, menyatakan bahwa IHSG mendapatkan sentimen positif dari rilis data inflasi bulan Januari. Menurutnya, kinerja emiten yang diharapkan membaik sepanjang tahun ini juga dianggap sebagai faktor pendukung yang dapat mempertahankan pola kenaikan IHSG dalam beberapa waktu mendatang. William memproyeksikan bahwa pasar saham akan bergerak di kisaran support 7.123 dan resistance 7.272 pada hari tersebut. Sebagai rekomendasi, ia merekomendasikan sejumlah saham, termasuk UNVR, ICBP, BINAM, PWON, KLBF, dan CTRA.

BACA JUGA:Kenaikan Gaji Anggota TNI dan Polri Mulai 2024 Dukung Kesejahteraan Anggota!

Pendapat serupa juga disampaikan oleh Praktisi Pasar Modal dan Founder WH-Project, William Hartanto. Ia memprediksi penguatan IHSG di kisaran 7122 - 7254. Menurutnya, pada awal bulan Februari, terjadi net buy asing yang, meskipun dalam jumlah kecil, dianggap sebagai angin segar bagi pasar. Hal ini diakibatkan oleh respons positif investor asing terhadap laporan keuangan saham-saham big banks yang mencetak rekor. Hartanto juga memberikan rekomendasi beberapa saham, termasuk ICBP, SSIA, ACES, dan LPPF.

BACA JUGA:Alokasi Dana Bansos Melonjak di APBN 2024, Sri Mulyani Sebut Kunci Pangan dan BLT sebagai Shock Absorber

Pada penutupan perdagangan sebelumnya, IHSG berada di level 7.201 pada Kamis (1/2) sore, mengalami pelemahan sebesar 6,24 poin atau 0,09 persen dari perdagangan sebelumnya. Data dari RTI Infokom menunjukkan bahwa investor melakukan transaksi senilai Rp10,8 triliun dengan jumlah saham yang diperdagangkan mencapai 19,06 miliar saham. Dalam penutupan kali itu, 219 saham menguat, 297 mengalami koreksi, dan 236 saham lainnya stagnan.

Sumber: