Kementerian BUMN Angkat Jajaran Direksi PalmCo
Kementerian BUMN telah menetapkan Jajaran Direksi PalmCo. Jatmiko Santosa (tengah) ditunjuk sebagai Direktur Utama PalmCo didampingi enam anggota direksi lainnya. (Dari kiri ke kanan) Mereka adalah Irwan Perangin Angin, Hilda Savitri, Ryanto Winuardi, Jat-Ist -
Direktur Utama PalmCo Jatmiko Santosa di Jakarta, Kamis (7/12/2023) mengatakan di masa awal transisi ini akan dimanfaatkan untuk membangun pondasi yang solid dan memastikan seluruh operasional berjalan lancar dan konstruktif.
"Untuk proses awal transisi ini, kita fokus pada pembangunan pondasi awal yang solid dan memastikan seluruh operasional tetap dapat berjalan lancar dan konstruktif," katanya.
Selain itu, ia juga mengatakan direksi yang terbentuk akan mengkonsolidasikan dan mendorong agar target-target yang telah ditetapkan hingga akhir tahun mendatang dapat terealisasi.
BACA JUGA:109,8 Juta Bidang Tanah di Seluruh Indonesia Telah Selesai Didaftarkan
"Sebelum proses penggabungan, masing-masing perusahaan telah menetapkan target atau pencapaian hingga akhir tahun mendatang," kata Jatmiko.
"Kita juga mendorong agar target yang telah ditetapkan dapat tercapai serta memastikan program-program strategis kedepan yang diharapkan pemegang saham agar PTPN berkontribusi dalam ketahanan pangan dan energi dapat terwujud," lanjutannya.
Sementara itu, Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara III (Persero) Mohammad Abdul Ghani berharap jajaran direksi PalmCo yang telah terbentuk dapat melaksanakan proses transisi serta integrasi, baik itu keuangan, sistem, dan operasional dengan baik.
Dia percaya bahwa Jatmiko Santosa dan didukung dengan jajaran direksi yang terbentuk dapat mewujudkan tujuan awal pembentukan.
BACA JUGA:Bupati Batang Hari Fadhil Arief Terima Penghargaan Smart City dari Menteri Kominfo
"Jajaran Direksi dan Komisaris yang terbentuk ini memiliki pengalaman luar biasa untuk mentransformasi PalmCo menjadi perusahaan sawit terdepan, bukan hanya dari on-farmnya, tapi juga off-farm untuk bisa melakukan downstream, penciptaan nilai, termasuk renewable energy yang berkelanjutan,” ujar Ghani.
Sumber: