Misi Indonesia Maju, Presiden Jokowi Ingatkan Pemimpin Terpilih pada Tiga Periode Mendatang

Misi Indonesia Maju, Presiden Jokowi Ingatkan Pemimpin Terpilih pada Tiga Periode Mendatang

Presiden Joko Widodo -Setpresri-

JEKTVNEWS.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah memberikan peringatan yang tajam kepada calon pemimpin Indonesia dalam tiga periode mendatang. Pesan ini, khususnya ditujukan kepada presiden terpilih pada tahun 2024, 2029, dan 2034. Menurut Jokowi, ketiga periode tersebut memiliki peran penting dalam menentukan arah nasib Indonesia ke depan.

BACA JUGA:Kembali! Uzumaki Boruto Kembali Melindungi Sarada Chapter 1 Two Blue Vortex

"Kepemimpinan selama 13 tahun memiliki dampak besar. Kepemimpinan nasional pada tahun 2024, 2029, dan 2034 sangat menentukan apakah negara ini akan terperangkap dalam status negara berpendapatan menengah atau berhasil menjadi negara maju. Oleh karena itu, para pemimpin di tahun-tahun tersebut harus berhati-hati dan memahami betapa pentingnya peran mereka," ungkap Jokowi dalam acara Rakernas Gamki yang disiarkan melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden pada Sabtu, 19 Agustus 2023.

Tidak henti-hentinya Jokowi menggarisbawahi potensi Indonesia untuk masuk ke dalam kelompok lima besar ekonomi terkuat di dunia.

Namun, ia juga mengakui bahwa tantangan yang akan dihadapi tidaklah mudah. Menurut Jokowi, periode 13 tahun mendatang merupakan momen kunci yang akan menentukan peluang Indonesia untuk menjadi negara dengan ekonomi yang tangguh dan kuat.

"Dalam periode ini, pemimpin-pemimpin mendatang akan menjadi penentu apakah negara ini akan melompat maju atau tidak," tambahnya.

Presiden Jokowi juga menegaskan bahwa strategi menuju Indonesia maju telah dirumuskan dengan matang, lengkap dengan berbagai langkah strategis.

Sebagai contoh, Jokowi merujuk pada upaya hilirisasi barang mentah yang telah dilakukan oleh pemerintah. Baginya, langkah hilirisasi ini merupakan suatu kemajuan signifikan.

BACA JUGA:Gula Alternatif, Benarkah Gula Aren Baik untuk Penderita Diabetes? Berikut Ulasannya

Selama bertahun-tahun, Indonesia cenderung mengimpor barang mentah dan mengekspornya ke luar negeri. Praktik ini telah berdampak pada pendapatan negara. Jokowi mengambil contoh dari sektor nikel. Sebelum tahun 2020, ketika masih mengandalkan ekspor bahan mentah, Indonesia hanya mampu mengumpulkan sekitar US$2,1 miliar dalam setahun.

Namun, setelah beralih ke strategi hilirisasi, pendapatan dari sektor nikel melonjak menjadi US$33,8 miliar. Ini menunjukkan lompatan yang luar biasa dalam pendapatan negara. Dengan semangat untuk Indonesia maju, Presiden Jokowi mendorong pemimpin masa depan untuk memahami pentingnya peran mereka dalam membentuk masa depan bangsa, dan mengambil langkah-langkah strategis yang sesuai untuk mencapai visi besar tersebut.

Sumber: