Desakan Uni Eropa dan IMF Tak Goyahkan Keberanian Presiden Jokowi dan Bahlil dalam Larangan Ekspor Nikel
Nikel-bisnis.com-
Desakan lain datang dari IMF yang baru-baru ini merekomendasikan agar Indonesia mempertimbangkan kembali larangan ekspor bijih nikel dan komoditas lainnya. Permintaan ini disampaikan dalam konsultasi Artikel IV 2023 dengan Indonesia yang dirilis oleh IMF pada Minggu, 25 Juni 2023.
BACA JUGA:Menarik! Zodiak Leo: Tahun Depan yang Menjanjikan
Namun, Jokowi juga tidak gentar dengan upaya blokade IMF tersebut. Ia meminta Bahlil dan jajaran menteri untuk menolak rekomendasi tersebut dengan tegas.
"Mereka merekomendasikan agar pemerintah Indonesia mempertimbangkan penghapusan larangan ekspor dan tidak memperluas pembatasan bahan baku. Presiden menyuruh saya untuk melawan dan menjaga kedaulatan negara kita dari gangguan siapapun, termasuk IMF," ujar Bahlil.
Indonesia memiliki peran penting dalam penyediaan nikel di dunia. Negara ini memiliki cadangan nikel terbesar di dunia, dengan total 72 juta ton, mencakup nikel kadar rendah (limonit) dan nikel kadar tinggi (saprolit).
BACA JUGA:5 Manfaat Bayam Bagi Kesehatan Serta Kandungan Nutrisinya
Berdasarkan data dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), cadangan nikel Indonesia mencakup 52 persen dari total cadangan nikel dunia sebesar 140 juta ton.
Dengan tantangan dan desakan yang dihadapi, pemerintah Indonesia tetap berkomitmen untuk melindungi kepentingan negara dan memanfaatkan kekayaan sumber daya alam secara optimal untuk kemajuan dan kesejahteraan bangsa.
Sumber: