Viral, Tak Disangka Teknologi ChatGPT Memimpin Ibadah Ratusan Jemaat Gereja di Jerman
ChatGPT Memimpin Kebaktian Gereja di Jerman -Bisnis-
JEKTVNEWS.COM - Teknologi kecerdasan buatan AI yaitu ChatGPT semakin hari kecerdasannya semakin efisien dan beragam.
Baru-baru ini viral di media sosial bahwa, chat gpt tersebut memimpin ibadah ratusan jemaat gereja di Jerman.
Diketahui ChatGPT sendiri memimpin lebih dari 300 orang dalam gereja selama 40 menit.
BACA JUGA:Tak Hanya Bernutrisi Bagi Kesehatan Tubuh, Tomat Juga Memberikan Manfaat untuk Mencerahkan Wajah
Dikutip dari Business Insider, Rabu (14/6) seorang wanita dari kecerdasan AI terpampang di layar saat ibadah menyatakan kepada jemaat.
"Teman-teman terkasih, merupakan suatu kehormatan bagi saya untuk berdiri di sini dan berkhotbah kepada Anda sebagai kecerdasan buatan pertama pada konvensi Protestan di Jerman tahun ini," kata suara wanita dari kecerdasan AI tersebut.
Berlangsungnya ibadah tersebut sudah terdapat khotbah, doa, dan musik. semuanya diciptakan oleh ChatGPT dan Jonas Simmerlein, yang juga seorang teolog dan filsuf dari Universitas Wina.
BACA JUGA:Aksi Viral Video Pria Melempar Anjing Ke Sungai Penuh Buaya, Akhirnya Resmi Dipecat Perusahaan
"Saya menyusun layanan ini, tetapi sebenarnya saya lebih suka menemaninya, karena menurut saya sekitar 98% berasal dari mesin," kata Jonas Simmerlein, dilansir dari The Associated Press.
Dilihat dari rasa antusias jemaat, banyak pula di antara mereka yang merekam acara tersebut melalui ponsel, tetapi ada juga yang fokus melihat dan mendengar dengan hikmat.
Tak kala jemaat juga tertawa dengan teknologi ini karena pengucapannya yang baku dan ekspresi yang datar.
BACA JUGA:Segera Daftar! Mayora Group Membuka Lowongan Kerja di Bogor, Lulusan SMK Merapat
Heiderose Schmidt (54) yang beroperasi di bidang TI, menjelaskan bahwa, sebelumnya dia sangat bersemangat dengan teknologi ini tetapi seiring berjalannya waktu dia merasa chat gpt tidak menyenangkan lantaran tidak ada hati dan jiwa yang bisa dirasakan
"Tidak ada hati dan jiwa, Avatar tidak menunjukkan emosi sama sekali, tidak memiliki bahasa tubuh dan berbicara dengan sangat cepat serta monoton sehingga sangat sulit bagi saya untuk berkonsentrasi pada apa yang mereka katakan," ujar Heiderose Schmidt.
Sumber: