Peringatan Hari Waisak di Candi Agung Kedaton, Pj Bupati Muaro Jambi Bachyuni Ikut Hadiri Bersama Kegiatan

Peringatan Hari Waisak di Candi Agung Kedaton, Pj Bupati Muaro Jambi Bachyuni Ikut Hadiri Bersama Kegiatan

Peringatan hari waisak yang dihadiri sejumlah pejabat muaro jambi dan provinsi-Instagram-

JEKTVNEWS.COM - Pj bachyuni deliansyah hadiri puncak peringatan hari waisak di candi agung kedaton.

Penjabat Bupati Muaro Jambi Bachyuni Deliansyah menghadiri puncak peringatan hari Waisak bersama 2567 BE/2023 di Candi Agung Kedaton, desa muaro jambi kecamatan maro Sebo, Muaro Jambi.

BACA JUGA:Memiliki Ambisi Kuat, Berikut Zodiak yang Kuat dalam Mengejar Cita-Cita

Pada Puncak peringatan Hari Waisak bersama di Candi Agung Kedaton itu merupakan pusat kegiatan peringatan yang dihadiri oleh ribuan umat Buddha, termasuk  biksu dari berbagi daerah di Indonesia dan perwakilan dari sejumlah negara di Asia Tenggara.

Hadir pula pada saat yang sama Gubernur Jambi Al Haris, wakil walikota jambi, Kapolres Muaro Jambi, Ketua I Sangha Agung Indonesia, Y. M. Bhante Khema Charo Mahetera.

Penjabat Bupati Bachyuni Deliansyah menyebutkan kegiatan peringatan Hari Waisak bersama di Candi Kedaton Muaro jambi merupakan sudah ke dua kali dilakukan di candi kedaton muaro jambi dan sebelumya digelar di komplek Percandian Gumpung, Candi Tinggi.

BACA JUGA:Butuh Segera! Menerapkan Konsep One Stop Shopping, PT Catur Mitra Sejati Sentosa Menawarkan Partner Kerja

Namun kegiatan rutin digelar setiap tahun, dan tahun ini kebetulan sebagai peringatan Waisak bersama Pj Bupati Bahcyuni berharap dengan semangat peringatan itu meningkatkan pemahaman akan keberagaman dan kebinekaan dalam kehidupan bermasyarakat di Indonesia.

Selain itu  di sampaikan gubernur jambi alharis dalam kesempatan ini mengatakan di Momentum Waisak ini mengajak para umat Buddha untuk selalu meningkatkan semangat belajar Dharma dalam diri sekaligus bersama-sama menjaga kekayaan sejarah bangsa di Provinsi Jambi ini.

BACA JUGA:Ngeri! Pengadilan agama Tanjabarat tangani 375 kasus perceraian, ekonomi dan tidak serasi jadi faktor penyebab

Momentum bagi umat Buddha untuk merenungkan kembali nilai-nilai luhur ajaran Sang Buddha dalam kehidupan sehari-hari.

Sumber: