VIRAL! Dahlia Poland Membongkar Perselingkuhan Suaminya, Diduga Alami Child Grooming

 VIRAL! Dahlia Poland Membongkar Perselingkuhan Suaminya, Diduga Alami Child Grooming

Dahlia Poland-ist-

JEKTVNEWS.COM - Baru-baru ini Dahlia Poland menjadi perbincangan setelah membongkar perselingkuhan suaminya dengan lawan mainnya di salah satu drama sinetron tanah air. Dahlia Poland menunjukkan bukti chat mesra suaminya tersebut.

Kasus perselingkuhan ini sebenarnya sudah diketahui oleh Dahlia Poland sejak lama, hanya saja dia masih mengumpulkan bukti sebelum nantinya akan dibongkar di publik. 

BACA JUGA:Presiden Jokowi Sebut Jalan Tol di Jambi Selesai Tahun 2024

Viralnya kasus perselingkuhan tersebut merambat pada dugaan bahwa Dahlia Poland mengalami Child Grooming. Dahlia Poland yang dinikahi oleh Fandy Christian saat berusia 18 tahun yang berjarak 12 tahun dari suaminya.

BACA JUGA:6 Tips Menumbuhkan Rambut Dengan Cepat

Apa sih Child Grooming itu dan apa yang mendasarinya?

Diketahui bahwa Child Grooming merupakan suatu proses pendekatan korban dengan tujuan untuk membujuk agar korban bersedia untuk melakukan aktivitas seksual yang diingikan pelaku.

Biasanya pelaku menggunakan berbagai teknik untuk dapat mengontrol korbannya. Semakin baik pelaku melakukannya, maka semakin besar peluang korban kehilangan kesadaran dan mudah untuk diajak “bekerja-sama” dengan pelaku.

BACA JUGA:Pemerintah Kota Jambi Tunda Selama 6 Bulan Kenaikan Tarif PDAM Tirta Mayang

Selain itu, mahirnya pelaku dalam memilih dan merayu korban merupakan titik kesuksesan pelaku dalam kasus Child Grooming.

Beberapa hal umum yang mendasari adanya Child Grooming adalah Manipulation, Accesbility, Rapport Building, Sexual Context, Risk Assessment dan Deception. Pelaku menggunakan beberapa bentuk manipulasi untuk mengontrol korban agar meningkatkan ketergantungan korban terhadap pelaku. 

Biasanya pelaku akan memberikan pujian-pujian kepada korban sehingga korban akan merasa menjadi orang yang istimewa di hidup pelaku. Selain itu pelaku juga dapat mengintimidasi korban sehingga muncul rasa takut korban terhadap pelaku.

Pelaku Child Grooming dapat membuat korbannya nyaman dengan menyesuaikan perilaku dan gaya berkomunikasi. Pelaku akan mencari tahu ketertarikan dan keadaan sekeliling korban.

Setelah dirasa teknik-teknik tersebut berhasil, pelaku akan memulai hubungan seksual dengan merayu korban, mengirimkan gambar porno, menyelipkan hal-hal yang berbau pada pornografi disetiap perkataan dan tindakan pelaku.

Korban yang mengalami Child Grooming biasanya akan sering menyendiri dan menjalin hubungan dengan orang yang berumur jauh darinya.

Sumber: