10 Korban Pembunuhan Dukun Pengganda Uang di Banjarnegara

 10 Korban Pembunuhan Dukun Pengganda Uang di Banjarnegara

10 Korban Pengganda Uang di Banjarnegara-Tvonenews-

jektvnews.com - Senin (3/4) Ditemukan 10 mayat korban pembunuhan Slamet Tohari, dukun pengganda uang di Banjarnegara, Jawa Tengah. Kesepuluh mayat itu dikubur di kebun milik tersangka.

Dilansir dari CNN Indonesia, beberapa mayat dikubur dalam satu lubang. Diperkirakan mayat sudah dikubur dalam waktu cukup lama, karena kondisinya tinggal tulang belulang.

BACA JUGA:Pemerintah Buka Sekolah Kedinasan Tahun 2023, Cek Infonya

Hingga saat ini, polisi masih terus menyelidiki kasus ini sehingga belum dapat memastikan jumlah korban pembunuhan Slamet.

"Untuk jumlah pastinya belum bisa kami pastikan. Namun kami kasih terus melakukan pengembangan terkait kasus ini," ucap Kasat Reskrim Polres Banjarnegara AKP Bintoro Thio Pratama di lokasi kejadian.

BACA JUGA:Ketua DPRD Jawa Tengah Bambang Kusriyanto Tutup Usia, Ini Riwayat Sakitnya

Menurut keterangan Kepala Desa Balun Mahbudiono, tamu-tamu yang datang ke rumah Slamet berasal dari luar kota, mulai dari Pekalongan hingga Palembang.

"Ada orang dari Pekalongan menanyakan rumah Mbah Slamet. Katanya bisa menggandakan uang. Nah saya tahu kalau dia bisa menggandakan uang dari orang Pekalongan itu," sebut Mahbudiono.

BACA JUGA:Bintangi Drama yang Sama, Song Hye Kyo dan Han So Hee Main di

Ia pun menuturkan sempat menerima tamu asal Palembang. Mahbudiono bercerita, saat itu, tamu tersebut berniat mencari keluarganya yang tidak pulang setelah pergi ke Balun. Mahbudiono pun menyarankan orang tersebut ke kantor polisi.

Sementara itu, terungkapnya kasus ini berawal dari laporan seorang anak korban PO (53), warga Sukabumi, Jawa Barat. Ia membuat laporan ke polisi pada 27 Maret 2023.

BACA JUGA:7 Cara Belanja Online Agar Tidak Ditipu

Menurut keterangan, Slamet membunuh korbannya karena kesal ditagih duit yang ia janjikan. Korban diberikan minuman yang dicampur racun ikan dengan dalih sebagai ritual.

Saat bertemu untuk kedua kalinya dengan Slamet, PO sempat menitipkan pesan ke anaknya lewat pesan singkat agar melapor ke polisi jika dirinya tak bisa dihubungi lagi. Ia menyampaikan hal itu pada 23 Maret dan kemudian tak bisa dihubungi lagi pada 24 Maret 2023.

Sumber: