Belum Selesai Masalah Pembakaran Al Quran di Swedia, Aksi Serupa Terjadi di Belanda

Belum Selesai Masalah Pembakaran Al Quran di Swedia, Aksi Serupa Terjadi di Belanda

jektvnews.com - Belum lama ini kejadian pembakaran Alquran yang merupakan kitab suci agama islam di Swedia, menuai berbagai kecaman dari berbagai negara islam di dunia, belum selesai permasalahan tersebut, kejadian yang hampir serupa juga terjadi di negara Belanda.

Seorang politisi sayap kanan Belanda, belum lama ini juga melakukan hal yang hampir serupa yakni, merobek halaman-halaman Alquran di Den Haag, yang merupakan ibukota dari negara Belanda. Hal ini terjadi setelah dunia dihebohkan dengan aksi pembakaran kitab suci umat islam itu di Swedia beberapa sebelumnya.

Dalam akun Twitter resmi, politisi Belanda Edwin Wagensveld membagikan video aksi provokatifnya yang terjadi di depan gedung parlemen di Den Haag. Otoritas polisi setempat dilaporkan memberinya izin namun dengan syarat ia tidak membakar kitab suci umat Islam.

"Namun, video Wagensveld menunjukkan bahwa dia kemudian membakar halaman-halaman Alquran yang robek di dalam panci," lapor Anadolu Agency.

Aksi yang dilakukan Edwin Wagensveld ini, bukanlah yang pertama kali di lakukan oleh Wagensveld untuk merusak kitab suci umat islam ini. DI bulan Oktober 2022 yang lalu, polisi setempat pernah menangkapnya sesaat sebelum ia membakar Alquran saat unjuk rasa kelompok Islamofobia, Pegida, di Rotterdam.

Dikutip dari CNBC Indonesia, Kasus ini sendiri terjadi sehari setelah terjadinya aksi pembakaran Alquran di Swedia oleh tokoh sayap kanan Denmark, Rasmus Paludan. Aksi ini dilakukannya di depan Kedutaan Turki di Stockholm untuk memprotes kebijakan Ankara untuk menjegal Swedia masuk ke dalam NATO.

Aksinya ini menuai kecaman dari berbagai negara Muslim. Dikutip kantor berita Turki Anadolu, Rasmus Paludan, pemimpin Partai Stram Kurs (Garis Keras) membakar sebuah buku Al Quran atas izin pemerintah dan perlindungan polisi Swedia. Aksi pembakaran itu terjadi selama demonstrasi yang menentang permintaan Turki pekan lalu agar Swedia mengambil langkah tegas melawan Partai Pekerja Kurdistan (PKK), yang dianggap Turki sebagai kelompok teror.

Baca Juga : berikut 10 ruas jalan tol trans sumatera yang terselesaikan dan on progress

Adapun Pemerintah Swedia mengizinkan aksi pembakaran Al Quran karena menilai tindakan adalah bagian dari kebebasan berekspresi dan berpendapat.

Diketahui, aksi protes Turki dan tolak Swedia bergabung dengan aliansi Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) memanas. Pasalnya demonstrasi yang terjadi di kota Stockholm pekan lalu diwarnai aksi pembakaran salinan Alquran.

Pada hari Sabtu (21/1) yang lalu, seorang politisi anti-imigran bernama Rasmus Paludan membakar salinan Alquran di dekat Kedutaan Besar Turki di kota Stockholm. Paludan merupakan pemimpin partai Stram Kurs (Garis Keras) sayap kanan Denmark.

Dalam izin yang diperolehnya dari polisi, dikatakan bahwa protes yang dilakukan Paludan terhadap Islam adalah upaya untuk mengkritik NATO, Turki, dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan terkait mempengaruhi kebebasan berekspresi di Swedia.

Seperti diketahui, Swedia dan Finlandia tahun lalu mendaftar untuk bergabung dengan NATO setelah serangan Rusia ke Ukraina, dan semua 30 negara anggota harus menyetujui tawaran mereka.

Namun Turki mengatakan Swedia khususnya harus terlebih dahulu mengambil sikap yang lebih jelas terkait teroris, terutama militan Kurdi dan kelompok yang disalahkan atas upaya kudeta tahun 2016

Sumber: