Kepanikan Evergrande Berkurang dan Covid-19 Mereda, IHSG Diperkirakan Rebound

Kepanikan Evergrande Berkurang dan Covid-19 Mereda, IHSG Diperkirakan Rebound

JAKARTA – Kekhawatiran terhadap potensi gagal bayar Evergrande mereda. Selain itu kenaikan harga beberapa komoditas utama seperti CPO dan Batubara, serta perlambatan kasus positif Covid-19, diprediksi menjadi sentimen positif terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). 

Disisi lain, pelonggaran PPKM juga dipercaya bakal mendorong sektor-sektor produktif untuk bergerak naik.

“IHSG diprediksi akan bergerak menguat dengan support di level 6,020 dan resistance di level 6,100,” tulis Tim Analis Indo Premier Sekuritas dalam keterangan hasil risetnya, Rabu (22/9/2021). 

Pada perdagangan yang berakhir Rabu dinihari WIB tadi, indeks di bursa Wall Street ditutup bervariasi, Dow Jones dan S&P500 melemah tipis sedangkan Nasdaq berhasil membukukan penguatan. Meredanya kekhawatiran investor terkait peluang gagal bayar perusahaan pengembang properti di China berhasil menjadi katalis positif di pasar.

Di sisi lain sikap hati-hati investor menunggu keputusan bank sentral Amerika terkait nasib program pembelian obligasi seniali USD120 miliar per bulan masih menjadi katalis negatif bagi indeks.

Setelah sempat menimbulkan kekhawatiran di pasar menyusul kejatuhan indeks bursa Hong Kong pada perdagangan hari Senin, investor akhirnya bisa sedikit tenang setelah indeks bursa Hong Kong pada perdagangan hari Selasa berhasil membukukan kenaikan +0.5 persen seiring meredanya kekhawatiran akan dampak negatif dari adanya potensi gagal bayar dari Evergrande. Investor meyakini bahwa pemerintah China akan mengambil tindakan untuk mencegah dampak sistemik dari potensi gagal bayar tersebut.

Sementara itu investor masih menunggu hasil rapat dewan gubernur bank sentral Amerika yang dilaksanakan selama dua hari yaitu tanggal 21-22. Pasar mengharapkan adanya kejelasan soal rencana pengurangan program pembelian obligasi seperti yang sudah diungkapkan sebelumnya oleh gubernur bank sentral Jerome Powell bahwa pada satu titik waktu program tersebut akan dikurangi.

Selain memutuskan soal tapering, The Fed juga akan merilis proyeksi pertumbuhan ekonomi Amerika yang terbaru atau biasa disebut dot plot.


Berikut adalah  rekomendasi saham dari Indo Premier:

Trend pergerakan harga saham Adaro (TradingView)

ADRO (Buy). 

Support: Rp1,320

Resist: Rp1,370

Trend pergerakan saham PWON (TradingView)

PWON (Buy). 

Support: Rp474

Sumber: