Emas Jatuh ke Level Terendah Empat Bulan, Ini Penyebabnya

Emas Jatuh ke Level Terendah Empat Bulan, Ini Penyebabnya

JAKARTA – Harga emas tergelincir sebanyaknya 4,4 persen ke level terendah lebih dari empat bulan, Senin, didorong sentimen data ketenagakerjaan Amerika yang kuat. Hal itu memicu kekhawatiran bahwa Federal Reserve (The Fed) akan menaikkan suku bunga lebih cepat dari ekspektasi, meningkatkan  opportunity cost  memegang emas yang tidak memberikan bunga.

Mengutip laporan Reuters, Senin (9/8) pukul 09.23 WIB, harga emas di pasar spot anjlok 1,4 persen menjadi USD1.738,27 per ounce. Di awal sesi, harga menyentuh USD1.684,37 per ounce, tingkat terendah sejak 31 Maret.

Sementara, emas berjangka Amerika Serikat menyusut 1,34 persen menjadi USD1.739,50 per ounce.

Harga emas menembus di bawah garis trend yang mendefinisikan  bull-market  untuk pertama kalinya sejak 2019, memicu  stop-out  signifikan dan menekan harga emas, kata TD Securities dalam sebuah catatan.

Pengusaha Amerika mempekerjakan buruh paling besar dalam hampir satu tahun pada Juli, dan terus menaikkan upah, memberikan dorongan kuat bagi perekonomian saat memulai semester kedua dari apa yang diyakini banyak ekonom akan menjadi tahun terbaik bagi pertumbuhan dalam hampir empat dekade.

Data tersebut menggarisbawahi pernyataan oleh pejabat The Fed yang menyebutkan pemotongan stimulus era pandemi yang lebih cepat dari ekspektasi di belakang pemulihan pasar tenaga kerja yang solid.

Data itu mendorong dolar dan imbal hasil US Treasury 10-tahun, merusak daya tarik emas sebagai lindung nilai inflasi.

Kepemilikan di SPDR Gold Trust, ETF emas terbesar di dunia, turun menjadi 1.025,28 ton pada Jumat, dari 1.027,61 ton pada Kamis.

Perak merosot sebanyaknya 7,5 persen mencapai level terendah lebih dari delapan bulan di USD22,50 per ounce di awal sesi. Terakhir anjlok 2,6 persen menjadi USD23,70 per ounce.

Platinum turun 1,5 persen menjadi USD965,50 per ounce, setelah sebelumnya mencapai level terendah sejak November 2020 di USD959,93 per ounce. Paladium naik 0,2 persen menjadi USD2.633,35 per ounce. (git/fin)

Sumber: