Musibah Tenggelam Kapal di Tanjabtim, Balita 1,5 Tahun Selamat

Musibah Tenggelam Kapal di Tanjabtim, Balita 1,5 Tahun Selamat

MUARASABAK - Peristiwa kecelakaan air yang menyebabkan kapal KM. Wicly Jaya Sakti tenggelam di perairan Kabupaten Tanjung Jabung Timur (Tanjabtim) yabg berdekatan perbatasan Dabo Singkep, telah dilakukan penanganan oleh pihak berwajib, baik itu korban yang selamat maupun korban yang hilang.
 
Saat ini proses pencarian terhadap korban yang hilang masih tengah dilakukan, Satu orang telah ditemukan dan tengah di identifikasi di Puskesmas Kecamatan Nipah Panjang. Sementara bagi 18 korban yang selamat telah di evakuasi dan dibawa menggunakan kapal TB Sabang 21 ke Kecamatan Kuala Jambi untuk mendapatkan pertolongan.
 
Dari 18 orang korban kapal tenggelam yang selamat, hanya 1 korban yang menjadi perhatian, yakni balita berusia 1,5 tahun. Balita tersebut selamat dari terjangan ombak besar saat terapung di laut. Kedua orang tuanya yang saat itu juga ikut berjuang untuk menyelamatkan nyawa anaknya.
 
Menurut cerita dari orang tua Balita, M. Aliyas, bahwa Dirinya beserta anak dan istrinya bersama korban lainnya terapung di laut selama kurang lebih 13 menit, sebelum kapal TB. Sabang 21 melintas dan menyelamatkan mereka.
 
Para korban sempat terombang-ambing di lautan dengan kondisi ombak yang besar diluar batas normal disertai hujan dan angin kencang. Sehingga M. Aliyas sempat pasrah dengan kondisi anaknya saat itu.
 
"Awalnya saat kami di air, anak saya awalnya dipegang oleh istrinya, karena saya ada pegangan barang-barang kapal yang mengapung jadi saya ambil anak saya, dan saya pegang dengan kuat-kuat," katanya bercerita di sela-sela istirahat di Dermaga Kuala Jambi.
 
Tak lama kemudian ada seorang laki-laki yang juga merupakan salah satu korban mengambil anaknya. Kebetulan saat itu ada kasur barang bawaan kapal yang hanyut, kemudian anaknya dinaikan di atas kasur bersama anak kecil lainnya. 
 
"Pas kejadian kita tertolong dengan kasur yang mengambang di air. Namun meskipun begitu, karena ombak besar, tetap saja anak saya terkena ombak. Hingga akhirnya, karena kasur sudah sudah terisi air, jadi kasurnya tenggelam," ungkapnya.
 
Tidak sampai disitu saja, sebelum ada kapal penyelamat datang, Dirinya bersama istri dan anak-anaknya terus terombang-ambing di lautan setelah kasur tersebut tenggelam. Dan anaknya tidak sadarkan diri karena lemas dan sudah banyak terminum air.
 
"Saat kapal tug boat itu datang, anak saya langsung dinaikan ke kapal dan tak sadarkan diri. Setelah itu, orang kapal langsung memegang kakinya dengan kepala dibawah dan di gosok-gosok punggungnya. Alhamdulillah anak saya langsung muntah air dan saat itu sadar menangis," ucapnya.
 
Setelah itu, melihat anaknya yang sadar Dirinya dan istri langsung memeluk anaknya. Kemudian semua korban yang selamat pun dievakuasi ke atas kapal dan diberi tempat istirahat serta mendapatkan pertolongan pertama.
 
"Alhamdulillah, anak saya masih diberi keselamatan, dan kami yang selamat pun semuanya di evakuasi dan dibawa ke Kampung Laut diantar langsung oleh pihak kapal TB. Sabang 21," tutupnya.(lan)

Sumber: