Serangan Terbaru Israel di Gaza, Pimpinan Tertinggi Jihad Islam Dilaporkan Tewas

Serangan Terbaru Israel di Gaza, Pimpinan Tertinggi Jihad Islam Dilaporkan Tewas

GAZA — Militer Israel melancarkan serangkaian serangan udara lainnya di Jalur Gaza, Palestina, pada Senin pagi (17/5). Itu beberapa jam setelah pengurus Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan serangan terhadap wilayah Palestina akan terus berlanjut. Dalam serangan itu, pimpinan kelompok bersenjata Jihad Islam tewas terbunuh militer Israel.

Tentara Israel mengatakan Hussam Abu Harbeed, komandan tertinggi kelompok bersenjata Jihad Islam, telah tewas dalam serangan udara Israel di Gaza. Dalam sebuah pernyataan yang dikonfirmasi, Israel mengklaim telah membunuh Harbeed.

Militer Israel mengatakan Harbeed berada di balik beberapa serangan teror rudal anti-tank terhadap warga sipil Israel. Harbeed merupakan salah satu komandan senior Jihad Islam di divisi Gaza utara.

Dilansir dari Al Jazeera, Senin (17/5), ledakan mengguncang Kota Gaza dari utara ke selatan dalam pemboman yang lebih berat, lebih luas, dan berlangsung lebih lama daripada serangan udara yang menewaskan sedikitnya 42 warga Palestina dan melukai puluhan lainnya pada hari Minggu. Seorang warga Palestina dilaporkan terluka.

Sedikitnya 198 orang, termasuk 58 anak-anak, telah tewas di Jalur Gaza sejak kekerasan terbaru dimulai sepekan lalu. Lebih dari 1.300 warga Palestina juga terluka. Sebelumnya, Hamas, kelompok yang mengatur Jalur Gaza, menembakkan roket ke kota Ashkelon dan Beersheba di Israel. Israel telah melaporkan 10 orang tewas, termasuk dua anak.

Rumah Sakit Kelebihan Beban

Banyaknya korban berjatuhan membuat RS kelebihan beban atau kritis karena kekurangan sumber daya manusia.

Jurnalis yang berbasis di Gaza, Youmna al-Sayed, melaporkan dari Rumah Sakit Al-Shifa di Kota Gaza melaporkan hal itu. “Rumah sakit kehabisan sumber daya, koridor dan semua departemen, termasuk administrasi, tempat tidir penuh,” katanya beberapa menit setelah rudal Israel menghantam sebuah mobil beberapa meter darinya yang menewaskan tiga orang.

Tak hanya itu, pekerja medis dan organisasi kesehatan telah mengecam pembunuhan dua dokter senior seorang ahli saraf dan kepala penyakit dalam di rumah sakit terbesar di Gaza dalam serangan Israel. Kematian semakin memperburuk kekurangan staf medis dan keahlian di Jalur Gaza. (jpg/fajar)

Sumber: www.fajar.co.id

Sumber: