Bu Kades Wotgalih Kabur dari Rumah Usai Ketahuan Bugil Bersama Staf, 3 Hari Belum Diketahui Keberadaannya

Bu Kades Wotgalih Kabur dari Rumah Usai Ketahuan Bugil Bersama Staf, 3 Hari Belum Diketahui Keberadaannya

PASURUAN— Kades perempuan Wotgalih, Nguling, Pasuruan, belum pulang ke rumah usai ketahuan bugil bersama stafnya Minggu pagi. Rini Kusmiyati sudah 3 hari tak pulang ke rumah sesuai keterangan warga. Rini Kusmiyati digerebek suaminya Eko Martono saat berduaan bersama stafnya, Salam, di rumah Arumi di Desa Dandan Gendis, Nguling.

“Bu Kadesnya lari, gak ada di rumah,” kata warga Desa Wotgalih kepada wartawan, Selasa (23/3/2021).

Berdasarkan keterangan warga Desa Wotgalih, Bu Kades yang kini jadi perbincangan publik di Indonesia ini sudah tiga hari tak pulang ke rumah anak dan suaminya.

“Besok akan ada demo menuntut Bu Kades dipecat,” kata seorang warga Wotgalih kepada wartawan.

Warga menuntut pilkades digelar lagi usai Bu Kades Rini Kusmiyati ketangkap bugil bersama stafnya di dalam kamar oleh suaminya pada Minggu pagi. Rini Kusmiyati baru menjabat sebagai Kades Wotgalih sekitar satu tahun. Ia mengalahkan rivalnya dalam Pemilihan Kepala Desa Wotgalih 23 November 2019.

Ia dilantik serentak pada 30 Desember 2019 bersama 239 kepala desa se-Kabupaten Pasuruan. Kini kasusnya selain diproses secara hukum oleh Polres Pasuruan Kota, juga dilaporkan kepada Bupati Pasuruan oleh Camat Nguling, Bunardi.

Terutama terkait kedisiplinan sebagai aparatur negara. Berita sebelumnya, staf desa Wotgalih, Nguling, Pasuruan, yang ketahuan bugil bersama bu kades mengaku bukan diamankan, tapi mengamankan diri ke Polres Pasuruan Kota.

Hal ini disampaikan Staf Desa Wotgalih, Salam (35), saat diwawancari wartawan di Polres Pasuruan Kota. Saat diwawancarai, suara Salam seperti bergetar dan dia didampingi 3 kerabatnya saat itu.

“Salah paham itu Pak,” kata Salam kepada wartawan di Polres Pasuruan Kota, Senin (22/3/2021).

Salam mengaku tak punya hubungan khusus dengan Bu Kades Rini Kusmiyati (38) yang merupakan atasannya.

Salam yang menjabat sebagai Kasi Pelayanan Masyarakat Pemerintahan Desa Wotgalih Kecamatan Nguling, Pasuruan, itu mengaku trauma dengan perisitiwa penggerebekan tersebut.

Saat dijenguk saudaranya di Polres Pasuruan Kota, dia mengaku sedang menunggu info perkembangan situasi dari desanya. “Gak kerasan (di polres). Bukan diamankan. Tapi mengamankan diri,” kilahnya.

Dia menyebut, mengamankan diri ke Polres Pasuruan Kota demi menghindari hal-hal yang tak diinginkan.

Jika situasi desanya aman, staf desa yang lari terbirit-birit sambil membetulkan celana ini akan dikembalikan ke Desa Wotgalih.

Salam sempat menunjukkan goresan luka di tubuhnya kepada wartawan. Pelipis ayah dua anak itu tampak diperban akibat luka dihajar massa saat digerebek.

Sumber: