Kisah Pria yang Malah Peluk Kuntilanak Lantaran Tidur dengan Jendela Terbuka

Kisah Pria yang Malah Peluk Kuntilanak Lantaran Tidur dengan Jendela Terbuka

JEKTV.CO.ID – Banyak pepatah mengatakan, jika sudah maghrib semua rumah harus ditutup, seperti halnya jendela rumah. Benar bukan tipstrenners?


Sebab jika dilanggar kejadian atau hal-hal yang tidak diinginkan sering sekali terjadi dan pada akhirnya baru bilang menyesal karena telah melanggar petuah orang tua.

Seperti kisah yang terjadi pada pria asal negara Malaysia bernama Mohammad Saiful Amri ini.

Saiful mengatakan kejadian di rumah mertuanya membuat dia pucat pasi karena mengalami sendiri gangguan makhluk seperti yang sering didengarnya sebelum ini.

Kejadian mengerikan itu terjadi ketika Saiful membuka jendela kamar sebab merasa gerah dengan udara malam yang panas. Selain itu, dia ingin melihat pemandangan langit malam.

“Mula-mula jendela kamar itu tidak terbuka lebar, karena saya hanya ingin agar angin masuk. Tapi saya tiba-tiba ingin membukanya lebar-lebar sebab mau lihat pemandangan malam sambil berbaring.”

“Cerah juga langit malam itu sampai nampak pohon-pohon di hutan seberang rumah. Sementara aneka serangga terbang di langit. Tenang rasa merasakan suasana kampung hingga saya terlelap,” ungkapnya.

Namun ketika tengah asik tertidur, dia tiba-tiba terbangun setelah mendengar jeritan istrinya yang hamil besar meminta tolong.

Dalam keadaan panik, Saiful bangun dan kaget ketika melihat istrinya sudah berada di sebelahnya sambil memegang erat bahunya.

“Istri mengguncang bahu saya sambil menjerit minta tolong. Dalam keadaan panik saya coba tanya apa yang terjadi namun tidak ada jawaban. Dia hanya menjerit meminta tolong,”.

“Saya terkejut ketika dia tiba-tiba bangun, naik dan jongkok di jendela yang terbuka. Bayangkan istri saya hamil besar, saya langsung meraih tubuhnya sebab takut dia jatuh ke bawah,” katanya.

Saiful terus memeluk istrinya dari belakang sementara dia bingung dengan apa sedang terjadi pada diri wanita yang dicintainya itu.

“Dalam keadaan masih berjongkok di atas jendela, dia menjerit meminta tolong. Saya pegang erat dia. Rumah mertua ini tinggi sebab dibangun di atas tiang.

“Kalau jatuh, saya tidak tahu bagaimana nasib istri saya dan bayi yang dikandungnya,” ungkapnya.

Sumber: