Indonesia dan Prancis Sepakat Tingkatkan Kerja Sama Militer, Teken LOI Alutsista Strategis

Indonesia dan Prancis Sepakat Tingkatkan Kerja Sama Militer, Teken LOI Alutsista Strategis--
JEKTVNEWS.COM - Indonesia dan Prancis kembali memperkuat hubungan bilateral mereka, kali ini melalui sektor pertahanan strategis. Dalam kunjungan resmi Presiden Prancis Emmanuel Macron ke Jakarta pada Selasa malam, 27 Mei 2025, Menteri Pertahanan RI Sjafrie Sjamsoeddin mengungkapkan bahwa kedua negara akan menandatangani Letter of Intent (LOI) untuk pengadaan alat utama sistem senjata (alutsista) strategis. Bentuk kerja sama ini mencakup pembelian dan pengembangan pesawat tempur serta kapal selam modern.
BACA JUGA:Pemerintah Siap Lelang 60 Blok Migas Baru, Bahlil Tunggu Restu Presiden Prabowo
Penandatanganan LOI tersebut dijadwalkan berlangsung esok hari dan akan dihadiri oleh para menteri dari kedua negara. Langkah ini menjadi tonggak penting dalam penguatan kerja sama pertahanan antara Indonesia dan Prancis yang telah terjalin selama beberapa dekade terakhir.
"Kita akan menandatangani LOI besok bersama menteri-menteri lain. Intinya, kita sepakat untuk meningkatkan kerja sama pertahanan, khususnya dalam hal alutsista strategis seperti pesawat tempur dan kapal selam," ujar Sjafrie dalam pernyataannya.
Langkah ini diyakini sebagai bentuk komitmen Indonesia dalam memperkuat sistem pertahanan nasionalnya, terutama di tengah dinamika geopolitik global yang terus berubah. Selain itu, kerja sama ini juga merupakan bentuk kepercayaan Prancis terhadap potensi dan peran strategis Indonesia di kawasan Indo-Pasifik.
BACA JUGA:Industri Gim Jadi Andalan Baru Komdigi untuk Pacu Ekonomi Nasional Hingga 8 Persen
Tidak hanya dalam hal pengadaan alutsista, kunjungan Presiden Macron juga mencakup agenda yang bersifat edukatif dan simbolis. Ia dijadwalkan mengunjungi Akademi Militer (Akmil) di Magelang, Jawa Tengah, untuk meninjau laboratorium bahasa Prancis yang disiapkan khusus bagi para calon perwira TNI yang akan melanjutkan pendidikan militer di Prancis.
Menurut Sjafrie, laboratorium tersebut merupakan bagian dari upaya mempersiapkan para personel militer Indonesia agar mampu mengikuti program pendidikan dan pelatihan di negeri mitra dengan lancar. “Presiden Macron akan mengunjungi laboratorium bahasa Prancis di Akmil, di mana para prajurit perwira dan bintara yang akan berangkat ke Prancis sudah mendapatkan pembekalan bahasa yang memadai,” jelasnya.
Kehadiran Macron ke Indonesia tidak hanya membawa agenda politik dan militer, tetapi juga menunjukkan hubungan emosional yang hangat antara kedua negara. Dalam sambutannya, Macron mengungkapkan rasa senangnya bisa kembali ke Indonesia. Ia mengenang momen saat menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 yang digelar di Bali dua tahun lalu.
“Saya ingat bertemu dengan Presiden Jokowi dua tahun lalu di Bali. Sekarang, saya, istri saya, dan delegasi saya sangat senang bisa kembali ke Indonesia,” ucap Macron dalam suasana penuh keakraban.
BACA JUGA:IHSG Menguat ke Level 7.106! Kapitalisasi Pasar dan Transaksi Saham Melonjak Signifikan
Kunjungan ini menunjukkan komitmen berkelanjutan antara Indonesia dan Prancis dalam menjaga stabilitas kawasan dan memperkuat kemitraan strategis, terutama di sektor pertahanan. Dengan penandatanganan LOI tersebut, diharapkan kerja sama ini tidak hanya terbatas pada transaksi pengadaan, tetapi juga meliputi transfer teknologi, pelatihan militer, serta peningkatan kapasitas pertahanan nasional Indonesia secara menyeluruh.
Di tengah upaya Indonesia membangun kemandirian industri pertahanan, kemitraan dengan negara-negara maju seperti Prancis menjadi krusial. Prancis yang dikenal memiliki industri pertahanan canggih, seperti Dassault Aviation dan Naval Group, bisa menjadi mitra strategis dalam mendorong modernisasi alutsista TNI.
Jika kerja sama ini berlanjut ke tahap implementasi konkret, bukan tidak mungkin Indonesia akan mendapatkan akses pada teknologi militer mutakhir, serta membuka peluang kerja sama riset dan pengembangan yang bermanfaat bagi industri pertahanan nasional.
Sumber: