Dari Dominasi ke Krisis, Ducati Dapat Peringatan Serius di MotoGP 2025!

Dari Dominasi ke Krisis, Ducati Dapat Peringatan Serius di MotoGP 2025!--
JEKTVNEWS.COM- MotoGP 2025 menghadirkan babak baru dalam persaingan antartim pabrikan, termasuk bagi Ducati yang selama ini mendominasi. Tim yang kerap dijuluki sebagai penguasa MotoGP, bahkan sempat dianggap sebagai “Ducati Cup,” kini menghadapi tantangan berat. Untuk pertama kalinya sejak Oktober 2022, Ducati gagal meraih kemenangan dalam dua balapan beruntun, tepatnya pada GP Prancis dan GP Inggris.
BACA JUGA:23 Pemain Sudah Tiba di Bali, Timnas Indonesia Matangkan Persiapan Hadapi China dan Jepang
Meski demikian, Ducati masih terselamatkan dari kondisi yang lebih buruk berkat penampilan gemilang Marc Marquez di MotoGP Inggris 2025 yang digelar di Sirkuit Silverstone pada Minggu (26/5). Rider asal Spanyol itu sukses finis ketiga, di belakang Marco Bezzecchi (Aprilia) dan Johann Zarco (LCR Honda). Berkat pencapaian ini, Ducati mempertahankan rekor luar biasa mereka: selalu naik podium dalam 73 balapan MotoGP berturut-turut.
Kegagalan ini menandai titik balik bagi Ducati. Sejak Miguel Oliveira (KTM) menang di GP Thailand dan Alex Rins (Suzuki) menguasai GP Australia pada 2022, belum pernah lagi ada dua seri balapan berturut-turut tanpa pembalap Ducati di posisi teratas. Kini, kondisi tersebut kembali terjadi, menunjukkan bahwa keunggulan Ducati mulai tergerus oleh kebangkitan tim-tim lain.
Kemenangan Marco Bezzecchi di Inggris juga menjadi bukti bahwa kompetisi semakin terbuka. Ia menjadi pembalap kelima berbeda yang berhasil meraih kemenangan musim ini setelah Marc Marquez, Francesco Bagnaia, Alex Marquez, dan Johann Zarco. Kemenangan yang tersebar di antara banyak pembalap dan tim mengindikasikan bahwa musim ini bukan lagi milik satu pabrikan saja.
BACA JUGA:Duel Seru Marquez Bersaudara di Sprint Race MotoGP Inggris 2025 di Silverstone
Sebaliknya, Ducati mulai terlihat goyah. Di Silverstone, keberhasilan Marquez naik podium bisa dikatakan hasil dari keberuntungan. Jika Fabio Quartararo dari Yamaha tidak mengalami gangguan pada ride height device, besar kemungkinan Ducati akan pulang tanpa podium dari GP Inggris.
Sinyal bahaya ini juga diperkuat oleh performa konsisten dari tim-tim pesaing. Honda, melalui Johann Zarco, membuktikan bahwa kemenangan mereka di MotoGP Prancis bukan kebetulan. Zarco tampil mengesankan di sirkuit kering Silverstone dan membuktikan motor Honda mulai kompetitif.
Yamaha juga memperlihatkan tanda-tanda kebangkitan. Fabio Quartararo mencatatkan tiga pole position berturut-turut dan sempat memimpin selama 11 lap di GP Inggris sebelum gangguan teknis membuatnya kehilangan posisi. Kecepatan El Diablo menjadi sinyal kuat bahwa Yamaha kini mulai menyodok kembali ke barisan depan.
BACA JUGA:Duel Hidup-Mati Mees Hilgers vs Calvin Verdonk Sebelum Gabung TC Timnas Indonesia
Francesco Bagnaia, pembalap utama Ducati yang gagal finis di Silverstone, secara terbuka mengakui adanya masalah pada motor Desmosedici GP25. Ia bahkan menyebut bahwa Marc Marquez berhasil menutupi kekurangan motor Ducati berkat performanya yang impresif. “Marc menyembunyikan masalah yang kami hadapi sepanjang akhir pekan. Dia melakukan pekerjaan yang luar biasa. Ini jadi bahan renungan serius, karena tim-tim lain berkembang, sedangkan kami justru stagnan atau bahkan menurun,” ucap Bagnaia, dikutip dari Crash.net.
Kondisi ini menjadi peringatan keras bagi Ducati. Musim 2025 bukan hanya tentang menjaga dominasi, tetapi juga soal bagaimana bertahan di tengah tekanan dari para pesaing yang semakin kuat. Jika Ducati tidak segera menemukan solusi atas masalah teknis mereka, maka bukan tak mungkin rekor podium beruntun yang selama ini menjadi kebanggaan bakal terputus.
Dengan Yamaha, Honda, dan Aprilia terus menunjukkan peningkatan signifikan, sedangkan KTM belum tampak menggeliat, persaingan musim ini menjanjikan dinamika yang jauh lebih sengit dari sebelumnya. Di tengah transisi ini, nama Marc Marquez menjadi sangat penting. Bukan hanya sebagai pembalap andalan, tetapi juga sebagai penyelamat wajah Ducati dalam masa-masa sulit.
Sumber: