Presiden Prabowo Ucapkan Selamat Waisak 2025, Serukan Cinta Kasih dan Perdamaian untuk Semua Makhluk!

Presiden Prabowo Ucapkan Selamat Waisak 2025, Serukan Cinta Kasih dan Perdamaian untuk Semua Makhluk!--instagram @presidenrepublikindonesia
JEKTVNEWS.COM - Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, turut menyampaikan ucapan selamat memperingati Hari Raya Waisak 2569 BE atau tahun 2025 kepada seluruh umat Buddha di Indonesia. Melalui unggahan di akun Instagram resmi milik Presiden, @presidenrepublikindonesia, Prabowo menyampaikan pesan penuh makna yang berisi seruan untuk mempererat persaudaraan dan menjaga harmoni antarumat beragama di tanah air.
"Selamat Hari Raya Waisak 2569 BE bagi saudara-saudari umat Buddha di seluruh penjuru tanah air," tulis Presiden Prabowo dalam keterangannya.
Tak hanya berhenti pada ucapan semata, Presiden juga mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk menjadikan momentum Waisak ini sebagai ajang memperkuat tali persaudaraan dan menebarkan nilai-nilai perdamaian di tengah keberagaman bangsa. "Melalui cinta kasih dan ketulusan, mari lah kita mempererat persaudaraan serta menebarkan kedamaian," lanjut Prabowo.
Dalam penutup unggahan tersebut, Prabowo mengutip salah satu ajaran penting dalam Buddhisme yang mengandung harapan universal: "Sabbe satta bhavantu sukhitatta," yang berarti semoga semua makhluk hidup berbahagia. Kalimat ini mencerminkan filosofi welas asih dan kasih sayang yang menjadi inti ajaran Sang Buddha dan relevan untuk kehidupan bermasyarakat, terutama di negara multikultural seperti Indonesia.
Hari Raya Waisak merupakan peringatan penting bagi umat Buddha di seluruh dunia. Waisak diperingati sebagai hari suci yang mencakup tiga peristiwa agung dalam kehidupan Siddhartha Gautama, yaitu kelahiran, tercapainya pencerahan sempurna, dan wafatnya Sang Buddha. Ketiga peristiwa tersebut dipercaya terjadi pada hari yang sama, yakni saat bulan purnama di bulan Waisakha menurut kalender lunar Buddhis.
BACA JUGA:Turut Bangun Pondasi SDM Unggul, BRI Perkuat Pendidikan di Daerah 3T dengan Teknologi
Di Indonesia, peringatan Waisak kerap dipusatkan di kawasan bersejarah Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah. Pada tahun 2025 ini, puncak perayaan Waisak jatuh pada Senin, 12 Mei. Ribuan umat Buddha dari berbagai daerah memadati area candi untuk mengikuti serangkaian kegiatan religius yang telah menjadi tradisi tahunan.
Prosesi peringatan dimulai dengan kirab suci dari Candi Mendut menuju Candi Borobudur. Kirab ini membawa berbagai benda ritual seperti api dharma dan air suci yang diambil dari mata air murni, sebagai simbol penyucian diri dan penyatuan batin dengan alam semesta. Selain itu, detik-detik Waisak juga diperingati secara khidmat pada saat bulan purnama mencapai puncaknya, menandai waktu sakral bagi umat Buddha untuk bermeditasi dan merenungkan ajaran Sang Buddha.
Salah satu momen yang paling dinanti dalam perayaan Waisak adalah pelepasan ribuan lampion ke langit malam di sekitar Candi Borobudur. Tradisi ini menyimbolkan pelepasan harapan dan doa-doa umat Buddha agar dunia dipenuhi kedamaian dan kesejahteraan. Lampion yang terbang ke angkasa turut membawa pesan tentang harapan, kebijaksanaan, dan keinginan akan kehidupan yang lebih baik untuk seluruh makhluk hidup.
BACA JUGA:Pertumbuhan Pinjaman Online Tembus Rp80 Triliun, OJK Waspadai Risiko Kredit dan Pelanggaran
Tidak hanya sebagai acara keagamaan, Waisak di Borobudur juga menjadi momen budaya dan pariwisata yang mendunia. Ribuan wisatawan, baik domestik maupun mancanegara, turut menyaksikan prosesi sakral ini sebagai bentuk apresiasi terhadap kekayaan budaya dan spiritualitas Indonesia.
Ucapan Presiden Prabowo yang menekankan cinta kasih dan kedamaian mendapat respons positif dari masyarakat luas. Banyak warganet menyambut baik pesan tersebut sebagai pengingat bahwa perbedaan keyakinan tidak seharusnya menjadi penghalang untuk hidup rukun dan saling menghargai.
Melalui peringatan Waisak ini, diharapkan semangat welas asih dan persatuan terus tumbuh di tengah masyarakat Indonesia. Momentum ini menjadi pengingat bagi semua warga negara, tanpa memandang latar belakang agama, untuk terus menjunjung tinggi nilai-nilai toleransi, kebijaksanaan, dan kasih sayang dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Sumber: