Prabowo Subianto Hadiri Halalbihalal Purnawirawan TNI AD, Tegaskan Komitmen Militer Demi Stabilitas Bangsa

Prabowo Subianto Hadiri Halalbihalal Purnawirawan TNI AD, Tegaskan Komitmen Militer Demi Stabilitas Bangsa

Prabowo Subianto Hadiri Halalbihalal Purnawirawan TNI AD, Tegaskan Komitmen Militer Demi Stabilitas Bangsa--Instagram @prabowo

JEKTVNEWS.COM- Presiden terpilih Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menunjukkan kedekatannya dengan para purnawirawan TNI Angkatan Darat dalam sebuah acara halalbihalal yang digelar di Balai Kartini, Jakarta, pada Rabu (7/5) sore. Dalam kesempatan ini, Prabowo tidak hanya hadir sebagai pemimpin negara masa depan, tetapi juga sebagai bagian dari keluarga besar TNI yang pernah mengabdi di medan tugas dan lembah Tidar.

BACA JUGA:Presiden Prabowo Terima Utusan Khusus Jepang, Bahas Proyek AZEC dan Investasi Geothermal di Sumbar

Didampingi oleh sejumlah menteri dari Kabinet Merah Putih, Prabowo menyempatkan diri untuk berinteraksi dan berbincang hangat dengan rekan-rekan seperjuangannya serta para senior yang dulu pernah satu jalur pengabdian di tubuh TNI. Acara tersebut menjadi ajang reuni emosional bagi Prabowo yang mengenang masa-masa ketika masih aktif sebagai perwira militer.

Salah satu momen menarik dalam acara tersebut adalah ketika Prabowo duduk semeja dengan Wakil Presiden ke-6 RI, Try Sutrisno. Keduanya terlihat duduk berdampingan bersama tokoh penting lainnya seperti Sri Sultan Hamengkubuwono X dan mantan Menhan Sjafrie Sjamsoeddin. Kebersamaan mereka mencerminkan kesinambungan antara generasi pemimpin militer masa lalu dan masa kini.

Sebelum memberikan sambutan di hadapan hadirin, Prabowo menunjukkan sikap hormat kepada Try Sutrisno dengan cara membalikkan badan dan memberikan salam hormat yang penuh penghargaan. Gestur ini mendapat perhatian dan penghormatan dari para hadirin yang hadir.

BACA JUGA:Presiden Prabowo Hadiri Peringatan Hardiknas 2025 dan Luncurkan Program PHTC di Bogor

Dalam pidatonya, Prabowo mengangkat isu yang kerap dialamatkan kepada institusi militer, yakni tuduhan bahwa TNI memiliki ambisi untuk menjadi diktator. Menanggapi hal tersebut, Prabowo menegaskan bahwa sejarah mencatat banyak tokoh militer yang justru dengan ikhlas mengundurkan diri dari politik untuk menjaga keutuhan dan stabilitas negaranya.

“Kita, prajurit TNI, sering dituding memiliki keinginan untuk menjadi penguasa otoriter. Tuduhan semacam ini sudah sering kita dengar. Namun kenyataannya, banyak tokoh militer di dunia justru memilih jalan yang berbeda: mengundurkan diri demi kepentingan bangsa,” ujar Prabowo tegas dalam sambutannya.

Kehadiran Prabowo dalam acara ini menjadi simbol pengakuan terhadap kontribusi para purnawirawan TNI dalam perjalanan sejarah Indonesia. Acara tersebut juga dihadiri oleh berbagai tokoh penting dan senior TNI yang kini telah purnawirawan. Sejumlah nama besar seperti Luhut Binsar Pandjaitan, Wiranto, Agum Gumelar, hingga A.M. Hendropriyono turut hadir, menambah makna dari pertemuan tersebut.

Selain itu, tokoh-tokoh militer lain yang hadir dalam kesempatan tersebut antara lain Jenderal (Purn) Moeldoko, mantan Kepala BIN A.M. Putranto, mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo, Budiman, Andika Perkasa, serta sejumlah purnawirawan dari matra lain seperti Yuyu Sutisna, Imam Sufaat, Ida Bagus Putu Dunia, Siwi Sukma Adji, hingga Wakil Ketua DPR Lodewijk F. Paulus yang juga berlatar belakang militer.

BACA JUGA:Nusakambangan Panen Perdana, Bangun Lumbung Ketahanan Pangan dan Beri Kesempatan Warga Binaan

Acara halalbihalal ini tidak hanya menjadi ajang silaturahmi, tetapi juga menjadi forum untuk mempererat solidaritas dan kebersamaan di antara para mantan perwira tinggi TNI. Momen ini menjadi pengingat bahwa meskipun telah purnatugas, para purnawirawan masih memiliki komitmen dan kepedulian tinggi terhadap bangsa dan negara.

Prabowo, yang akan segera memegang amanah sebagai presiden, memanfaatkan momen ini untuk menegaskan pentingnya peran militer dalam menjaga kedaulatan, tanpa mengabaikan prinsip-prinsip demokrasi. Ia mengajak seluruh elemen bangsa untuk tetap bersatu menjaga stabilitas nasional dan tidak mudah terprovokasi oleh narasi-narasi yang menyesatkan.

 

Sumber: