Harga Emas Antam Turun! Dari Rekor Tertinggi Kini Merosot Rp21 Ribu per Gram

Harga Emas Antam Turun! Dari Rekor Tertinggi Kini Merosot Rp21 Ribu per Gram

Harga Emas Antam Turun: Dari Rekor Tertinggi Kini Merosot Rp21 Ribu per Gram--

JEKTVNEWS.COM - Pergerakan harga emas PT Aneka Tambang (Persero) Tbk atau yang dikenal dengan emas Antam kembali mengalami perubahan signifikan. Pada Sabtu (26/4), harga emas Antam mengalami penurunan sebesar Rp21 ribu per gram dibandingkan dengan hari perdagangan sebelumnya. Kini, harga jual emas Antam tercatat berada di angka Rp1.965.000 per gram, setelah beberapa hari sebelumnya sempat menembus rekor tertinggi.

BACA JUGA:Lepas Saham Lawson, Alfamidi Fokus Perkuat Bisnis Ritel Utama

Tidak hanya harga jual, harga buyback atau harga jual kembali emas Antam juga turut menurun dengan jumlah yang sama, yakni Rp21 ribu per gram. Jika sebelumnya harga buyback berada di level Rp1.835.000 per gram, kini harga tersebut turun menjadi Rp1.814.000 per gram. Penurunan ini tentunya menjadi perhatian bagi para investor dan masyarakat yang memanfaatkan emas sebagai instrumen investasi jangka panjang maupun lindung nilai.

Sebagai informasi, harga emas Antam sempat mencetak rekor tertinggi sepanjang sejarah pada Rabu (23/4), di mana harga jual emas 1 gram mencapai Rp2,1 juta. Kenaikan ini dipicu oleh berbagai faktor, seperti ketidakpastian global, gejolak ekonomi dunia, serta nilai tukar rupiah yang sempat melemah. Namun kini, hanya berselang tiga hari, harga emas kembali mengalami koreksi.

BACA JUGA:Lepas Saham Lawson, Alfamidi Fokus Perkuat Bisnis Ritel Utama

Berdasarkan informasi resmi dari situs Antam, rincian harga emas batangan berbagai ukuran per Sabtu (26/4) adalah sebagai berikut: untuk ukuran 0,5 gram dijual seharga Rp1.032.000, ukuran 1 gram Rp1.965.000, dan ukuran 2 gram dibanderol Rp3.870.000. Selanjutnya, emas berukuran 3 gram dihargai Rp5.780.000, sementara ukuran 5 gram mencapai Rp9.600.000 dan ukuran 10 gram dijual dengan harga Rp19.145.000.

Untuk pembelian dalam jumlah besar, harga emas juga telah disesuaikan. Emas berukuran 25 gram dipasarkan seharga Rp47.737.000, sedangkan 50 gram dijual Rp95.395.000. Sementara untuk ukuran lebih besar seperti 100 gram dijual Rp190.712.000, ukuran 250 gram mencapai Rp476.515.000, ukuran 500 gram dibanderol Rp952.820.000, dan harga emas ukuran 1 kilogram kini mencapai sekitar Rp1,9 miliar.

BACA JUGA:BRI Raih Penghargaan Global, Brand Value Melonjak di Brand Finance 500

Perlu dicatat bahwa seluruh harga jual emas tersebut belum termasuk Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 22 atas pembelian emas batangan, yang dikenakan sebesar 0,45 persen bagi pembeli yang memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).

Sementara itu, di tempat lain, yakni di PT Pegadaian (Persero) melalui anak usaha Galeri24, harga emas batangan juga menunjukkan angka yang sedikit berbeda. Untuk ukuran 1 gram, emas dijual seharga Rp1.984.000 per gram, sedangkan ukuran 0,5 gram dipasarkan pada harga Rp1.041.000. Ukuran 2 gram ditawarkan dengan harga Rp3.908.000, ukuran 5 gram Rp9.699.000, dan ukuran 10 gram mencapai Rp19.345.000. Untuk ukuran yang lebih besar, yakni 25 gram, dibanderol Rp48.244.000 dan 50 gram mencapai Rp96.411.000.

BACA JUGA:Inovasi Kendaraan Ramah Lingkungan, Sinsen Perkenalkan Kecanggihan Honda ICON e: dan CUV e: di Jambi

Fluktuasi harga emas seperti ini merupakan hal yang lazim dalam pasar komoditas logam mulia. Banyak faktor yang mempengaruhi pergerakan harga, seperti kondisi geopolitik, inflasi, nilai tukar mata uang, serta permintaan global terhadap emas. Oleh karena itu, bagi masyarakat yang ingin berinvestasi dalam bentuk emas batangan, penting untuk terus memantau perkembangan harga serta mempertimbangkan waktu yang tepat untuk membeli atau menjual.

Dengan harga emas yang saat ini mengalami penurunan, beberapa investor mungkin melihat ini sebagai kesempatan untuk melakukan akumulasi aset. Namun, bagi yang sudah membeli di harga puncak, penurunan ini tentu menimbulkan kecemasan. Terlepas dari fluktuasi jangka pendek, emas tetap menjadi salah satu instrumen investasi favorit karena dinilai stabil dalam jangka panjang.

 

Sumber: