Lepas Saham Lawson, Alfamidi Fokus Perkuat Bisnis Ritel Utama

Lepas Saham Lawson, Alfamidi Fokus Perkuat Bisnis Ritel Utama

Lepas Saham Lawson, Alfamidi Fokus Perkuat Bisnis Ritel Utama--

JEKTVNEWS.COM - PT Midi Utama Indonesia Tbk, yang dikenal luas sebagai pengelola jaringan ritel Alfamidi, resmi melepas kepemilikan mayoritas sahamnya di PT Lancar Wiguna Sejahtera (Lawson Indonesia) kepada perusahaan afiliasinya, PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk atau Alfamart. Dalam transaksi tersebut, Alfamidi menjual sebanyak 1,4 miliar lembar saham Lawson Indonesia yang mewakili 70 persen kepemilikan dengan nilai total mencapai lebih dari Rp200 miliar.

Penjualan saham ini dikukuhkan melalui perjanjian yang ditandatangani kedua belah pihak pada Selasa, 8 April 2025. Informasi tersebut disampaikan oleh Alfamidi melalui keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada hari berikutnya, Rabu, 9 April 2025. 

BACA JUGA:Melalui Media, Sinsen Jambi Perkenalkan Kendaraan Motor Honda Listrik Ramah Lingkungan

Dalam keterangannya, Alfamidi menjelaskan bahwa jumlah saham yang dijual sebanyak 1.484.855.160 lembar dengan harga per saham sebesar Rp135. Total nilai transaksi tercatat mencapai Rp200.455.446.600. “Berdasarkan perjanjian yang ditandatangani bersama PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk, kami resmi melepas seluruh saham di Lawson Indonesia,” tulis manajemen Alfamidi dalam dokumen keterbukaan informasi tersebut.

Meskipun bernilai ratusan miliar rupiah, Alfamidi menegaskan bahwa transaksi ini bukanlah bentuk benturan kepentingan. Oleh karena itu, tidak diperlukan adanya persetujuan terlebih dahulu dari Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Transaksi ini juga tidak dikategorikan sebagai transaksi material sebagaimana diatur dalam POJK Nomor 17 Tahun 2020, karena hanya mencakup 4,67 persen dari total ekuitas perusahaan yang tercatat sebesar Rp4,29 triliun per akhir Desember 2024.

BACA JUGA:BRI Raih Penghargaan Global, Brand Value Melonjak di Brand Finance 500

Manajemen Alfamidi menilai bahwa langkah pelepasan saham ini merupakan bagian dari strategi bisnis jangka panjang yang bertujuan meningkatkan efisiensi dan efektivitas operasional. Fokus utama ke depan adalah memperkuat bisnis inti di sektor perdagangan ritel modern, khususnya yang dioperasikan langsung oleh perseroan.

“Dengan dilakukannya transaksi ini, perseroan dapat lebih fokus mengembangkan dan memperkuat portofolio bisnis ritel utamanya. Dana yang diperoleh dari penjualan saham akan digunakan untuk membiayai kegiatan operasional serta belanja modal yang berkaitan dengan pengembangan usaha,” ungkap manajemen Alfamidi.

Langkah strategis ini juga diharapkan memberikan dampak positif pada laporan keuangan perusahaan di masa mendatang, baik dari sisi laba rugi maupun arus kas. Manajemen optimistis keputusan ini akan berkontribusi terhadap peningkatan nilai bagi para pemegang saham.

BACA JUGA:Inovasi Kendaraan Ramah Lingkungan, Sinsen Perkenalkan Kecanggihan Honda ICON e: dan CUV e: di Jambi

Sebagai informasi, Lawson Indonesia merupakan jaringan minimarket yang mengadopsi konsep convenience store asal Jepang dan telah beroperasi di Indonesia selama beberapa tahun terakhir. Meski sempat menunjukkan potensi pertumbuhan, Alfamidi tampaknya memilih untuk lebih fokus pada pengembangan unit bisnis yang sudah mapan dan memiliki pangsa pasar yang lebih kuat.

Dengan perpindahan kepemilikan ke tangan Alfamart, kemungkinan besar arah pengelolaan Lawson Indonesia akan mengalami penyesuaian. Namun, belum ada pernyataan resmi dari pihak Alfamart terkait rencana bisnis pasca akuisisi ini. Di sisi lain, para pelaku pasar menilai langkah ini sebagai bentuk konsolidasi grup ritel Alfamart dalam menguatkan dominasinya di sektor ritel Tanah Air.

BACA JUGA:Toyota di Jambi Luncurkan New Agya Stylix, Berikut Difitur Unggulannya

Keputusan ini juga mencerminkan tren efisiensi dan optimalisasi aset yang banyak diambil oleh perusahaan ritel di tengah dinamika pasar dan perubahan perilaku konsumen yang kian cepat. Dengan langkah ini, Alfamidi berharap bisa melangkah lebih agresif dalam mengembangkan gerai dan teknologi ritel yang lebih efisien dan menjangkau lebih banyak konsumen Indonesia.

Sumber: