Idul Fitri 2025 Diperkirakan Serempak, Ini Prediksi Tanggalnya Versi Pemerintah, NU, dan Muhammadiyah

Idul Fitri 2025 Diperkirakan Serempak, Ini Prediksi Tanggalnya Versi Pemerintah, NU, dan Muhammadiyah

Idul Fitri 2025 Diperkirakan Serempak, Ini Prediksi Tanggalnya Versi Pemerintah, NU, dan Muhammadiyah--

JEKTVNEWS.COM - Menjelang akhir bulan suci Ramadhan, umat Islam di seluruh dunia bersiap menyambut Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah. Di Indonesia, perbedaan metode penentuan awal bulan hijriah kerap membuat perbedaan dalam penetapan 1 Syawal. Namun, pada tahun 2025, ada kemungkinan besar Idul Fitri akan dirayakan secara serempak oleh pemerintah dan organisasi Islam lainnya, seperti Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah.

BACA JUGA:Senyum Bahagia 1.020 Peserta Mudik PTPN IV PalmCo ke Berbagai Kota di Indonesia

Perkiraan ini didasarkan pada data dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengenai posisi hilal saat matahari terbenam pada 29 dan 30 Maret 2025. Informasi ini juga didukung oleh prediksi para ahli astronomi, termasuk dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), yang menunjukkan bahwa kriteria awal bulan hijriah kemungkinan akan terpenuhi.

Pemerintah Indonesia menetapkan awal bulan hijriah dengan menggunakan kriteria Menteri Agama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Singapura (MABIMS). Sesuai aturan ini, hilal harus memiliki ketinggian minimal 3 derajat dengan elongasi 6,4 derajat agar dapat menentukan awal bulan Syawal.

BACA JUGA:Bupati Fadhil Dorong Peningkatan Perekonomian Masyarakat Dari Objek Wisata

Berdasarkan hasil perhitungan, hilal pada 29 Maret 2025 diperkirakan masih berada di bawah kriteria yang ditetapkan MABIMS. Oleh karena itu, 1 Syawal 1446 H kemungkinan besar akan jatuh pada Senin, 31 Maret 2025. Hal ini diperkuat oleh pernyataan Profesor Riset Astronomi dan Astrofisika BRIN, Thomas Djamaludin, yang menyatakan bahwa hilal pada tanggal 29 Maret 2025 masih berada di bawah ufuk saat matahari terbenam.

Selain itu, Kalender Hijriah Indonesia yang diterbitkan oleh Kementerian Agama RI juga menetapkan bahwa Idul Fitri 2025 jatuh pada 31 Maret. Keputusan ini selaras dengan Surat Keputusan Bersama (SKB) Tiga Menteri yang mengatur libur nasional dan cuti bersama tahun 2025.

Namun, pemerintah akan tetap menggelar Sidang Isbat pada 29 Maret 2025 untuk menentukan tanggal resmi Idul Fitri berdasarkan hasil rukyatul hilal.

BACA JUGA:Drama Korea Knock Off Tertunda: Kontroversi Kim Soo-hyun Jadi Sorotan

Nahdlatul Ulama (NU) dalam menetapkan awal bulan Syawal biasanya mengikuti metode rukyatul hilal, yakni dengan melihat langsung hilal di berbagai wilayah Indonesia. Jika hasil rukyat menunjukkan hilal telah terlihat pada 29 Maret 2025, maka NU bisa menetapkan Idul Fitri pada 30 Maret 2025. Namun, jika tidak memenuhi syarat, NU kemungkinan besar akan menetapkan Idul Fitri pada 31 Maret 2025, bersamaan dengan pemerintah.

Berbeda dengan NU, Muhammadiyah menggunakan metode hisab hakiki wujudul hilal dalam menentukan awal bulan hijriah. Metode ini berlandaskan pada perhitungan matematis tanpa perlu melihat hilal secara langsung.

Dalam Maklumat Pimpinan Pusat Muhammadiyah Nomor 1/MLM/I.0/E/2025 tentang Penetapan Hasil Hisab Ramadan, Syawal, dan Zulhijah 1446 H, Muhammadiyah telah menetapkan bahwa 1 Syawal 1446 H jatuh pada Senin, 31 Maret 2025. Keputusan ini telah diumumkan lebih awal dibandingkan dengan keputusan pemerintah dan NU yang masih menunggu hasil Sidang Isbat.

BACA JUGA:Apel Gelar Pasukan Operasi Ketupat 2025 di Lapangan Apel Polres Muaro Jambi

Dengan hasil prediksi dari berbagai pihak, kemungkinan besar Hari Raya Idul Fitri 2025 akan dirayakan serentak pada 31 Maret 2025 oleh pemerintah, NU, dan Muhammadiyah. Jika prediksi ini benar, maka umat Islam di Indonesia dapat merayakan Lebaran secara bersama-sama tanpa ada perbedaan waktu.

Sumber: