Peran dan Pentingnya Komunikasi Politik dalam Kehidupan Demokrasi

Peran dan Pentingnya Komunikasi Politik dalam Kehidupan Demokrasi

Ilustrasi komunikasi politik dalam demokrasi -stories from BRIEFER -

JEKTVNEWS.COM- Komunikasi politik adalah proses penyampaian informasi, gagasan, dan pesan yang berkaitan dengan politik antara aktor politik, media, dan masyarakat.

Sebagai elemen penting dalam kehidupan demokrasi, komunikasi politik memainkan peran strategis dalam membangun pemahaman publik, membentuk opini, dan memengaruhi pengambilan keputusan di tingkat individu maupun kolektif.

Dalam praktiknya, komunikasi politik melibatkan berbagai bentuk interaksi, mulai dari pidato, debat, kampanye, hingga diskusi di media sosial.  

BACA JUGA:Dukungan Shopee 11.11 Big Sale untuk Brand Lokal dan UMKM

Salah satu fungsi utama komunikasi politik adalah sebagai jembatan antara pemerintah dan masyarakat. Dalam sistem demokrasi, komunikasi politik menjadi alat bagi para pemimpin untuk menyampaikan visi, misi, serta program kerja kepada rakyat.

Melalui komunikasi yang efektif, masyarakat dapat memahami kebijakan yang diusulkan, memberikan masukan, atau bahkan menolak jika kebijakan tersebut tidak sesuai dengan aspirasi mereka. Hal ini menciptakan hubungan timbal balik yang sehat antara pemimpin dan rakyat.  

Media massa dan media sosial juga memegang peranan penting dalam komunikasi politik modern. Media menjadi saluran utama untuk menyampaikan informasi politik kepada publik.

Namun, dengan perkembangan teknologi digital, media sosial telah menjadi ruang baru yang memungkinkan interaksi langsung antara aktor politik dan masyarakat.

BACA JUGA:Gado-Gado Hidangan Tradisional Indonesia

Platform seperti Twitter, Facebook, dan Instagram kini sering digunakan oleh politisi untuk membangun citra, berkomunikasi langsung dengan konstituen, dan menggalang dukungan.  

Di sisi lain, komunikasi politik tidak lepas dari tantangan. Salah satunya adalah maraknya disinformasi dan hoaks yang dapat membentuk opini publik secara keliru.

Fenomena ini tidak hanya merusak kepercayaan masyarakat terhadap institusi politik, tetapi juga mengancam stabilitas demokrasi. Oleh karena itu, literasi digital menjadi kunci untuk memastikan masyarakat dapat memilah informasi yang benar dan tidak terjebak dalam narasi yang menyesatkan.  

Komunikasi politik yang efektif juga membutuhkan etika. Aktor politik harus menghindari manipulasi informasi, penggunaan ujaran kebencian, atau eksploitasi isu sensitif demi keuntungan politik.

BACA JUGA:Kucing sebagai Hewan Kesayangan Rasulullah SAW

Sumber: