Gado-Gado Hidangan Tradisional Indonesia

Gado-Gado Hidangan Tradisional Indonesia

gado-gado makanan tradisional Indonesia -fimela-

JEKTVNEWS.COM- Gado-gado adalah salah satu kuliner khas Indonesia yang telah lama dikenal sebagai "saladnya orang Indonesia."

Hidangan ini terdiri dari campuran aneka sayuran rebus, tahu, tempe, telur, dan lontong yang disiram dengan saus kacang yang kaya rasa. Popularitas gado-gado tidak hanya terletak pada kelezatannya, tetapi juga pada kandungan gizi yang tinggi serta keberagaman bahan yang mencerminkan nilai-nilai budaya Indonesia.

Dalam catatan sejarah, gado-gado diperkirakan berasal dari Pulau Jawa dan telah ada sejak masa kolonial Belanda. Seperti yang dijelaskan dalam penelitian Lestari dan Santoso (2020), gado-gado awalnya merupakan makanan rakyat yang dibuat dari bahan-bahan sederhana.

BACA JUGA:Bahaya Garam Tidak Beryodium, Ancaman Tersembunyi bagi Kesehatan

Seiring waktu, hidangan ini berkembang menjadi lebih kompleks dengan tambahan bahan-bahan dari berbagai daerah di Indonesia, menjadikannya simbol persatuan dalam keberagaman.  

Secara gizi, gado-gado termasuk makanan yang sangat bergizi. Penelitian Rahman et al. (2022) menunjukkan bahwa hidangan ini mengandung berbagai zat gizi penting.

Sayuran hijau seperti kangkung, bayam, dan tauge memberikan asupan serat yang tinggi, sementara tahu, tempe, dan telur menjadi sumber protein nabati maupun hewani. Saus kacang memberikan lemak sehat yang baik untuk tubuh, dan lontong atau nasi sebagai sumber karbohidrat kompleks menambah kandungan energinya.

Dalam satu porsi, gado-gado dapat memenuhi sekitar 30-40% kebutuhan serat harian dan 20% kebutuhan protein harian. Hal ini menjadikannya pilihan makanan sehat yang cocok untuk semua kalangan.  

BACA JUGA:KPR di Bank BRI Berikan Kemudahan dan Cicilan Ringan

Tidak hanya kaya akan manfaat gizi, gado-gado juga memiliki nilai filosofis. Hidangan ini dianggap sebagai simbol keberagaman Indonesia, di mana berbagai bahan yang berbeda dapat bersatu dalam harmoni.

Makna ini selaras dengan semboyan "Bhinneka Tunggal Ika," yang menggambarkan kesatuan dalam perbedaan.

Dalam konteks modern, gado-gado juga mengalami banyak inovasi. Penelitian Putri dan Haryanto (2023) menunjukkan bahwa hidangan ini semakin diminati oleh generasi muda dan pasar internasional, terutama dengan berbagai adaptasi seperti penggunaan quinoa, avokad, atau penggantian lontong dengan pasta.  

Sebagai salah satu warisan kuliner Nusantara, gado-gado tidak hanya menjadi bukti kelezatan makanan tradisional, tetapi juga menunjukkan bagaimana tradisi dapat beradaptasi dengan zaman tanpa kehilangan identitasnya.

Sumber: