IHSG Menguat di Awal Pekan, Sektor Bahan Baku dan Infrastruktur Pimpin Kenaikan

IHSG Menguat di Awal Pekan, Sektor Bahan Baku dan Infrastruktur Pimpin Kenaikan

IHSG Menguat di Awal Pekan, Sektor Bahan Baku dan Infrastruktur Pimpin Kenaikan--

JEKTVNEWS.COM - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka di zona hijau pada perdagangan awal pekan, Senin (14/10/2024), dengan kenaikan sebesar 0,25 persen ke level 7.529,49. Penguatan ini memberikan angin segar bagi para pelaku pasar setelah IHSG menunjukkan performa yang stabil di pekan sebelumnya. Pada pembukaan hari ini, sebanyak 199 saham berhasil mencatatkan penguatan, sementara 77 saham mengalami pelemahan, dan 665 saham lainnya stagnan. Nilai transaksi pada awal perdagangan mencapai Rp142,7 miliar, dengan volume perdagangan mencapai 180,8 juta saham. Indeks LQ45, yang terdiri dari 45 saham berkapitalisasi besar, menguat sebesar 0,16 persen ke posisi 934,75. Sementara itu, indeks Jakarta Islamic Index (JII) naik 0,14 persen ke 522,17, indeks IDX30 tumbuh 0,13 persen ke 480,51, dan indeks MNC36 mengalami kenaikan 0,11 persen ke 366,39.

BACA JUGA:IHSG Diprediksi Menguat pada 15 Oktober 2024, Simak Saham Pilihan yang Menarik untuk Diperhatikan!

Sebagian besar sektor di bursa mencatatkan kenaikan pada awal perdagangan, dengan sektor bahan baku, infrastruktur, dan properti menjadi pendorong utama penguatan IHSG. Kinerja positif sektor-sektor ini memberikan dorongan signifikan bagi pasar, terutama setelah adanya berbagai sentimen positif di pasar global terkait permintaan bahan baku dan pembangunan infrastruktur. Di sisi lain, sektor industri dan kesehatan menjadi satu-satunya sektor yang mengalami pelemahan pada perdagangan hari ini. Meski demikian, pelemahan ini tidak signifikan dibandingkan dengan penguatan di sektor-sektor lainnya.

Pada perdagangan kali ini, tiga saham yang mencatatkan kenaikan terbesar atau top gainers adalah PT Champ Resto Indonesia Tbk (ENAK), yang melesat 24,75 persen ke harga Rp630 per saham. Kemudian, saham PT Agro Yasa Lestari Tbk (AYLS) juga mengalami penguatan sebesar 12,00 persen ke level Rp84, disusul oleh PT Integra Indocabinet Tbk (WOOD) yang mencatatkan kenaikan 10,24 persen ke harga Rp280 per saham. Di sisi lain, tiga saham yang mengalami penurunan terbesar atau top losers adalah PT Jaya Swarasa Agung Tbk (TAYS), yang melemah sebesar 5,26 persen ke harga Rp72 per saham. Kemudian, saham PT Soraya Berjaya Indonesia Tbk (SPRE) juga turun 4,72 persen ke Rp242, serta PT Kobexindo Tractors Tbk (KOBX), yang anjlok 3,70 persen ke level Rp208.

BACA JUGA:Jelang Debat Pilkada, Koalisi Jalan Kebudayaan Berikan Masukan ke KPU

Sebelumnya, IHSG selama periode 7-11 Oktober 2024 mencatat kenaikan tipis ke level 7.520,60. Kapitalisasi pasar bursa mengalami kenaikan tipis sebesar 0,01 persen menjadi Rp12.532 triliun dari Rp12.531 triliun pada pekan sebelumnya. Kenaikan ini terbilang minor, namun tetap menunjukkan stabilitas pasar di tengah dinamika global yang terus berlanjut. Namun, meski kapitalisasi pasar menunjukkan peningkatan, transaksi bursa secara keseluruhan justru mengalami penurunan. Penurunan ini terjadi pada beberapa indikator, mulai dari rata-rata nilai transaksi harian (RNTH), volume perdagangan, hingga frekuensi perdagangan. Kondisi ini menandakan bahwa meski IHSG menunjukkan penguatan, likuiditas di pasar modal sedikit berkurang dibandingkan periode sebelumnya.

IHSG mengawali pekan ini dengan penguatan signifikan, didorong oleh kenaikan sektor-sektor kunci seperti bahan baku dan infrastruktur. Meskipun beberapa sektor, seperti industri dan kesehatan, mengalami pelemahan, kinerja pasar secara umum tetap positif. Di sisi lain, tren penurunan transaksi bursa yang terjadi pada pekan sebelumnya perlu dicermati oleh para pelaku pasar, terutama dalam menghadapi dinamika yang mungkin muncul di masa mendatang.

BACA JUGA:Herindra resmi ditunjuk Presiden Jokowi sebagai Kepala BIN menggantikan Budi Gunawan

Sumber: