Liverpool 5-2 Chelsea: The King Of England

Liverpool 5-2 Chelsea: The King Of England

LIVERPOOL – Keangkeran Anfield masih terus dijaga Liverpool. Dalam tiga musim terakhir, The Reds-julukan Liverpool tak pernah mengalami kekalahan di laga kandang. Musim ini, Liverpool sama persis menggondol 18 menang dan satu imbang. Termasuk saat membungkam Chelsea dengan skor telak 5-3, Kamis (23/7) dini hari WIB. (selengkapnya lihat infografis).

Lima gol tuan rumah disumbangkan oleh Naby Keita, tendangan bebas Trent Alexander-Arnold, Georginio Wijnaldum, Roberto Firmino, dan Alex Oxlade-Chamberlain. Sementara tiga gol Chelsea dicetak lewat sepakan keras Olivier Giroud, Christian Pulisic, dan wonderkid, Tammy Abraham.

Hasil poin penuh dari Chelsea diakhiri oleh pesta pengangkatan trofi Premier League oleh Liverpool engingat ini laga kandang terakhir Liverpool musim ini. Para pemain Liverpool melakukan pengalungan medali dan juga penyerahan trofi juara kepada kapten Jordan Henderson. Ini adalah trofi keempat yang direbut Liverpool dalam setahun terakhir.

Pesta yang menghabiskan anggaran GBP 1,6 juta itu terlihat sederhana karena tanpa kehadiran The Kop-julukan pendukung setia Liverpool- karena protokol kesehatan.Ya, bagi sebagian besar pemain Liverpool, ini adalah gelar Liga Inggris pertama mereka, kecuali James Milner yang pernah dua kali merebutnya bareng City. Sementara, bagi fans, gelar ini cukup untuk menyudahi puasa 30 tahun gelar Liga Inggris.

Meski demikian, para pemain dan staf diizinkan memboyong keluarga mereka berpastisipasi dalam pesta meriah yang sudah dinanti-nantikan sejak tiga decade lalu. Usai laga, pelatih Liverpool, Jurgen Klopp memperingatkan timnya untuk tidak berpuas diri.

“Kami tidak mau stop begitu saja lalu berpuas diri, saya katakana tidak. Ke depan, masih banyak tantangan yang kami hadapi. Tidak hanya dari luar, melainkan urusan internal yang bisa saja menggoyang seisi kamar ganti, ,” ujar Klopp kepada Sky Sports.

Sebelum akhirnya keluar sebagai kampiun Liga Inggris, Klopp lebih dulu membawa Liverpool menaklukkan Liga Champions musim lalu, Piala Super UEFA, dan Piala Dunia Antarklub. Namun, pelatih berpaspor Jerman ini paham bahwa banyak klub yang menginginkan superioritas mereka terus melambung. Dirinya pun berjanji menyimpan foto dengan keempat trofi yang telah ia dapatkan bersama Si Merah.

“Beruntung kami masih punya semangat dan itu masih kami simpan sampai laga tadi berakhir. Naby Keita main sangat bagus hanya di bagian akhir musim ini. Kami masih punya peluang untuk laga-laga lainnya. Di saat seperti ini, kami harus cepat mewujudkan target-target yang lain, karena tim lain tidak akan tidur. Tidak ada jaminan untuk apa pun, selain kami harus maju,” tambahnya.

Hal senada juga diungkapkan Pelatih Chelsea Frank Lampard usai pertandingan. “Liverpool memang terus melambung tinggi, tapi jangan sampai hal itu membuat mereka lupa daratan dan jatuh akibat arogansinya ,” ujar Lampard.

Super Frankie-julukan Lampard- mengakui bahwa sebagai penonton, ia akan sangat menikmati pertandingan yang disajikan anak asuhnya menghadapi Liverpool. “Pertandingan yang luar biasa, secara permainan sebenarnya kami bisa mengimbangi mereka,” tambahnya.

Chelsea kini menempati pos keempat dengan torehan poin sama dengan Man United, hanya kalah soal selisih gol. Manchester United, Chelsea, dan Leicester City yang berjarak satu poin saja akan berebut dua tiket ke Liga Champions pada pekan terakhir Liga Inggris.

Ia menegaskan, nasib timnya dalam Liga Champions berada pada pundaknya dan dia paham bagaimana hasil tepat yang mesti diraihnya melawan Wolves di laga pamungkas tersebut . Ia mengatakan, saat ini timnya harus menghadapi tekanan besar untuk mencapai tempat yang diinginkan. “Kita harus pulih dan kita akan pergi akhir pekan,” ujarnya.

Jika diakumulasi, Chelsea akan tetap berada di posisi empat jika MU Vs Leicester juga berakhir imbang. Chelsea bisa duduk di urutan ketiga jika menang atas Wolves dan MU Vs Leicester berakhir imbang atau Ibilis Merah kalah sekaligus tak mendapatkan tiket Liga Champions. (fin/tgr)

Sumber: