Edukasi Pemanfaatan Pangan Lokal Komunitas Suku Anak Dalam
Edukasi Pemanfaatan Pangan Lokal Komunitas Suku Anak Dalam -Ist/ Jektvnews -
“Dulu jaman kami kecil, kami sering makan ini. Tidak pernah ada yang sakit perut, atau sakit maag seperti orang dusun, jadi kami dak masalah kalau makan cuma sekali sehari. Tapi sekarang anak-anak kami malah sering kena sakit perut,” ujar Yeni salah satu peserta.
BACA JUGA:Polda Jambi Edukasi Hukum dan Kamtibmas Kepada Suku Anak Dalam
Darmalita selaku Ibu Camat Pelepat juga mendapatkan kesempatan untuk memberikan edukasi kepada komunitas SAD tentang pangan sehat.
Dalam penyampaiannya, Darmalita mengapresiasi kemampuan kelompok perempuan SAD yang mampu menghasilkan pangan sehat bagi keluarga dengan memanfaatkan hasil hutan.
“Induk-induk di sini pasti paham bahwa bana, gadung, serta ubi yang kita olah sekarang ini punya nilai yang sama dengan nasi. Artinya jika tidak makan nasi, tidak berdampak buruk bagi kita,” ujarnya.
Darmalita juga menganjurkan kepada kelompok SAD ini untuk menambahkan sayur-sayuran di setiap lauk pauk yang disajikan untuk melengkapi sumber asupan gizi.
Setelah sesi diskusi dan sharing,, para peserta dipersilahkan untuk menyantap bersama-sama hasil olahan makanan.
Aksi kampanye ini menjadi kesempatan bagi kelompok perempuan SAD untuk memperkenalkan kembali pangan tradisional dari nenek moyang mereka.
BACA JUGA:HUT Bhayangkara, Wakapolda Jambi Pimpinan Prosesi Tabur Bunga di Sungai Batanghari
"Kami berharap kegiatan ini dapat menguatkan kembali pengetahuan yang sudah ada pada komunitas dan meningkatkan kesadaran bahwa pangan lokal justru kaya akan gizi, ekonomis dan lebih sehat dibandingkan makanan kemasan/instan. Selain itu, kami ingin mengangkat kuliner khas komunitas SAD yang mungkin telah terlupakan," ujar Yori Sandi selaku koordinator dalam program Estungkara.
Sumber: