Sejarah Perjuangan Rakyat Jambi dan Perkembangan Kota Jambi Hingga Saat Ini
Tugu Keris Icon Kota Jambi -AmaliaTsaqif-
KOTA JAMBI, JEKTVNEWS.COM - Masyarakat Kota JAMBI saat ini sedang bergembira, pasalnya mereka merayakan Hari Jadi Kota JAMBI yang ke 78 dan 623 tahun Tanah Pilih Pusako Betuah. Untuk membangkitkan kembali semangat cinta negeri, Wakil Ketua Lembaga Adat Melayu Kota JAMBI menuturkan sejarah kompleks mengenai Kota JAMBI yang memuat perjuangan dan perkembangannya dari masa kemasa.
Inilah Datuk Bachtiar Zenty, Wakil Ketua Lembaga Adat Melayu Kota Jambi Bidang Seni Budaya Pariwisata, Adat dan Sejarah. Saat ditemui di kediamannya, di kawasan Danau Sipin yang notabennya merupakan tempat berkedudukannya Kerajaan Jambi dimasa lalu. Pada Minggu 26 Mei 2024, ia tampak gagah mengenakan baju adat kebesaran melayu Jambi itu.
BACA JUGA:Gubernur Al Haris Halal Bihalal Bersama MUI, LAM dan Ormas Islam Jambi
Sembari menyeruput kopi, di tengah momen perayaan HUT Kota Jambi Tanah Pilih Pusako Betuah tahun 2024 ini, pria bergelar datuk ini dengan antusias membangkitkan semangat cinta negeri dengan menuturkan sejarah panjang mengenai Jambi. Yang didalamnya terdapat kisah perjuangan yang mengandung pengorbanan, air mata, dan juga hikmah pelajaran.
Dituturkannya, berdasarkan literatur yang ia pelajari, awal mula Kota Jambi bukanlah bernama Kota Jambi, melainkan Kota Praja. Kemudian berubah menjadi Kota Madya, hingga akhirnya bergelar Kota Jambi.
Ujarnya, kisah perjuangan dimulai pada tahun 1949. Yang mana saat itu rakyat Jambi secara bersama menyumbangkan hartanya dalam bentuk uang, emas, dan materi lainnya untuk perjuangan kemerdekaan melawan penjajah. Bahkan menurutnya, rakyat Jambi bahu membahu membeli sebuah pesawat tempur bernama Katleya untuk perjuangan kemerdekaan, meskipun awak pesawat gugur di medan pertempuran.
BACA JUGA:Koalisi Penyelamat Pilar Demokrasi di Jambi Tolak RUU Penyiaran
Lanjutnya, hal itu menunjukkan betapa masyarakat Kota Jambi khususnya waktu itu, terkenal dengan kedermawanan serta kegigihan dan kecintaannya terhadap negeri.
Kemudian dari hal infrastruktur pada awal mula Kota Jambi, ia mengatakan Kota Jambi adalah kota yang istimewa, karena pada saat itu memiliki 2 lapangan udara, yakni bandar udara yang bergelar Sulthan Thaha Saifuddin dan satu bandara lagi berada di jalan depan Rumah Dinas Gubernur Jambi kawasan Ancol yang digunakan sebagai landasan pacu pesawat Katleya yang bertempur melawan penjajah serta jalur masuk logistik untuk pejuang kemerdekaan.
Untuk era saat ini, pria berusia 63 tahun ini mengungkapkan, perkembangan infrastruktur di Kota Jambi sudah berkembang sangat baik, terlihat dengan adanya sebuah gedung pencakar langit seperti Mahligai 9 Jambi yang merupakan kawasan penunjang ekonomi, serta adanya Gentala Arasy yang merupakan ikon Jambi terbaru yang menjadi kebanggaan wisata di Kota Jambi.
BACA JUGA:Stok Hewan Kurban Aman Jelang Idul Adha 1445 H
Namun khusus dalam hal kebudayaan, ia berpesan khususnya kepada generasi muda untuk mewanti-wanti budaya negatif dari barat, terutama dalam hal berpakaian. Karena gaya berpakaian masyarakat barat, jauh berbeda dengan adat ketimuran khususnya Melayu Jambi yang amat menjunjung nilai-nilai Islam sebagai pedoman. Terakhir, pada HUT Kota Jambi Tanah Pilih Pusako Betuah 2024 ini, Datuk Bachtiar berharap Kota Jambi semakin maju untuk kedepannya.
“Karena Jambi masih bagian dari RI, makanya rakyat Jambi dan pemimpin-pemimpin bersatu padu untuk menyatakan bahwa Kerajaan itu tidak ada lagi. Nah, bahu-membahulah orang dari rakyat Jambi membantu RI agar perjuangan ke depan dalam kemerdekaan yang ada berupa uang, emas dan tenaga, itu disumbangkan oleh orang-orang Jambi sampai-sampai orang Jambi membeli pesawat kecil berbentuk capung, kalau tidak salah namanya Katelea RI 005, untuk mengangkut barter getah dengan apa yang kita perlukan,” ujar Datuk Bachtiar Zenty, Wakil Ketua Lam Kota Jambi Bidang Seni Budaya Pariwisata, Adat, dan Sejarah, Senin (27/5).
Sumber: