Tekan Angka Kekerasan Anak dan Perempuan DPMPPA Kota Jambi Terus Upayakan Tindakan Preventif

Tekan Angka Kekerasan Anak dan Perempuan DPMPPA Kota Jambi Terus Upayakan Tindakan Preventif

Seminar iBangga DPMPPA-Jektvnews-

KOTA JAMBI, JEKTVNEWS.COM - Sepanjang tahun 2024 hingga tanggal 13 April 2024, Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan dan Perlindungan Anak (DPMPPA) Kota JAMBI mencatat 19 kasus terlapor kekerasan terhadap anak dan perempuan. 

BACA JUGA:Kekerasan Terhadap Anak dan Perempuan di Kota Jambi Didominasi Pelecehan Seksual

Dikatakan, Kepala Dinas PMPPA Kota Jambi, Noverintiwi dalam upaya menekan angka kekerasan terhadap anak dan perempuan di Kota Jambi, DPMPPA terus melakukan sosialisasi tindakan preventif, terutama pada pasangan yang akan menikah.

Pada beberapa kegiatan DPMPPA pihaknya juga mensosialisasikan mengenai tindakan preventif bagaimana persiapan untuk pasangan yang akan menikah dengan bekerjasama dengan depertemen agama, DPPKB (Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana), serta Dinas Kesehatan terkait untuk mematangkan caten menjelang hari pernikahan.

BACA JUGA:Pelaku Rampok Berhasil Diamankan Polisi

“KDRT dalam keluarga yang tren nya seperti itu. Kita kan sudah ada perda tentang ketahanan keluarga. Dibeberapa kegiatan kami juga memasukkan tentang tindakan-tindakan preventif. Bagaimana persiapan pasangan yang akan menikah jadi ada kerja sama dengan DPPKB, kerja sama dengan dinas kesehatan terkait dengan bagaimana untuk mematangkan caten menjelang hari H dan upaya-upaya lain juga kita lakukan,” paparnya.

Kemudian pembekalan secara psikologi, klinis, kesehatan dan lain sebagainya diharapkan keluarga baru akan menjadi keluarga yang tangguh.

BACA JUGA:Pencegahan Stunting Lewat Pengawasan Layanan Ombudsman Jambi

Upaya lainnya juga terus dilakukan seperti melakukan pelatihan bagaimana mengelola keuangan dalam rumah tangga Kepada seluruh ASN yang ada di Kota Jambi, hal ini berangkat dari banyak laporan catatan pengadilan agama jika tingkat perceraian sebagian besar dialami oleh ASN. Adapun faktor yang memicu perceraian dikatakan Noverintiwi ialah faktor ekonomi secara luas.

 

Sumber: