Dikira Maling, Dokter Muda Meninggal Kecelakaan Saat Dikejar
Pasiman ayah korban-Jektvnews-
JAMBI, JEKTVNEWS.COM - Kejadian naas dialami seorang dokter muda bernama Dwi Fatimahyen. Pasalnya ia diteriaki maling oleh warga sehingga terjadi aksi kejar-kejaran antara kepolisian dari polres Muaro Jambi yang menyebabkan korban kecelaakaan tunggal hingga meninggal dunia.
Detik-detik pengejaran sebuah mobil daihatsu ayla oleh partoli satlantas polres Muaro Jambi sepajang jalan lintas Sumatera dari simpang sekolah polisi negara Jambi Pondok Meja Mestong hingga berakhir dengan kecelakaan tragis di jalan lintas jambi riau sekernan pada hari Jumat 29 Maret 2024.
Diketahui korban yang meninggal dunia kecelakaan merupakan seorang dokter muda bernama Dwi Fatimahyen.
Berdasarkan informasi yang didapat dari polres Muaro Jambi, awal mula korban diteriaki maling oleh warga perumahan dekat SPN karena mengendarai mobil di jalan kampung dengan kecepatan tinggi.
BACA JUGA:Teman Disabilitas Jambi Miliki Peluang Menghasilkan Karya Tulisan
Ketika masuk ke jalan raya, kebetulan petugas satlantas Muaro Jambi sedang melakukan patroli Kamtibmas dan langsung mengejar sembari memberikan peringatan sirine dan toa karena ditakutkan membahayakan pengendara lainnya. Aksi pengejaran ini diikuti juga oleh 3 warga yang mengendarai motor sambil meneriaki maling.
Hingga akhirnya, pengejaran terhenti pada jalan lintas Sumatera Jambi Riau Sekernan karena diketahuI, mobil yang dikejar tersebut menabrak tiang listrik dan ruko dengan kondisi korban sudah meninggal dunia.
BACA JUGA:Dilmilti II Jakarta Gelar Sidang Perdana Terdakwa HA Kasus Korupsi Basarnas
Kejadian tersebut membuat keluarga korban tidak terima. Pasiman selaku ayah korban saat ditemui pada 30 maret 2024 mengatakan, anaknya yang diteriaki maling oleh warga tidak benar, ia menuturkan bahwa anaknya baru saja berkunjung ke wilayah Bayung Lincir untuk meninjau ruko lokasi membuka usaha, sembari Pasiman menunjukkan BPKB resmi kepemilikan mobil.
“Mobil itu mobil anak saya pak, ya mobil saya cuma atas nama anak saya Dr. Ika namanya, jadi bukan maling pak. Pamit dari rumah memang dia punya usaha di sana pamit dari rumah mau kempat teman mau mencari tempat kontrakan usaha. Dapat di Bayung Lincir sana. Tidak benar maling pak, buktinya ini ada BPKB-nya atas nama Dr Ika Astuti ini anak saya pak, yang korban tuh anak yang bungsu, nomor dua namanya Dr Dwi Fatimahyen," jelas Pasiman selaku ayah korban, Minggu (30/3).
BACA JUGA:Jelang Idul Fitri, Indeks Harga Pangan Tanjab Barat Masih Stabil di Angka 1,4%
Lebih lanjut ia juga berharap, pihak berwewenang mengusut kejadian ini secara adil sesuai dengan aturan hukum yang berlaku.
"Saya berharap pihak yang berwajib untuk diusut tuntas baik apa yang buat masalah pertama yang meneriakan maling itu kemudian bagi orang yang mencelakakan anak saya tadi sampai terjatuh,” ujar Pasiman.
Sumber: