Analisis Jadwal Awal Puasa di Indonesia, Simak Kapan 1 Ramadhan 1455 H

 Analisis Jadwal Awal Puasa di Indonesia, Simak Kapan 1 Ramadhan 1455 H

Analisis Jadwal Awal Puasa di Indonesia, Simak Kapan 1 Ramadhan 1455 H--

JEKTVNEWS.COM - Dalam menyambut awal puasa atau 1 Ramadan 1445 Hijriah di Indonesia, muncul potensi perbedaan jadwal yang menarik perhatian banyak pihak. Analisis para pakar mengenai penetapan jadwal puasa menjadi sorotan, terutama dengan berbagai versi yang telah muncul sebelum Sidang Isbat yang akan dilakukan oleh Kementerian Agama (Kemenag) pada Minggu, 10 Mart 2024. Ketinggian hilal atau bulan sabit tipis dijadikan penentu awal bulan Ramadan di Indonesia. Menurut prakiraan, kriteria pemerintah dan Nahdlatul Ulama mengindikasikan bahwa hilal memenuhi syarat pada 11 Maret. Hal ini berarti, awal bulan puasa versi kalender resmi baru dimulai pada 12 Maret. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memberikan data ketinggian hilal pada 10 Maret, dengan variasi antara 0,33 derajat di Jayapura, Papua, hingga 0,87 derajat di Tua Pejat, Sumatra Barat. Sementara pada 11 Maret, ketinggian hilal berkisar antara 10,75 derajat di Merauke, Papua, hingga 13,62 derajat di Sabang, Aceh.

BACA JUGA:Ramai Dihadiri Masyarakat, Anggota Ombudsman RI Tinjau Gerai Pelayanan di Festival Pelayanan Publik Tebo

Kementerian Agama dan Nahdlatul Ulama menggunakan kriteria Menteri-menteri Agama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Singapura (MABIMS) sebagai penentu awal bulan hijriah, termasuk Ramadan. Kriteria MABIMS menetapkan bahwa hilal dianggap masuk bulan hijriah baru jika ketinggiannya mencapai 3 derajat dan elongasi atau jarak sudut Bulan-Matahari sekitar 6,4 derajat. Hasil prediksi posisi hilal oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) pada 10 Maret menyatakan bahwa hampir seluruh wilayah Indonesia tidak dapat melihat hilal, tidak memenuhi visibilitas hilal sesuai Kriteria MABIMS. Muhammadiyah telah menentukan awal puasa Ramadan 1445 H sejak jauh-jauh hari dengan menggunakan metode hisab hakiki. Organisasi ini menggunakan perhitungan astronomis, dan menetapkan bahwa jika hilal sudah lebih dari 0 derajat, tanpa memperhatikan ketinggian dan elongasinya, maka sudah masuk bulan baru. Dengan metode ini, Muhammadiyah telah menetapkan 1 Ramadhan 1445 H pada Senin, 11 Maret 2024, berdasarkan hisab hakiki wujudul hilal.

BACA JUGA: Siaran Langsung MotoGP Qatar 2024, Balapan Seru di Sirkuit Losail!

Sementara itu, pada saat yang bersamaan, atlet badminton Marcus Fernaldi Gideon mengumumkan pensiun dari dunia olahraga. Keputusan ini diambil setelah pertimbangan matang, termasuk pertimbangan cedera dan usia. Dengan begitu, masyarakat Indonesia tidak hanya mempersiapkan diri menyambut awal puasa, tetapi juga menyimak langkah menarik dari berbagai sektor, baik olahraga maupun agama. Analisis berbagai versi dan metode penentuan awal bulan Ramadan memberikan gambaran keberagaman pendekatan di Indonesia. Sementara umat Islam bersiap-siap menyambut Ramadan dengan penuh khusyuk, dunia olahraga merasakan penutupan babak karier salah satu atlet terbaiknya. Semua ini menjadi bagian dari dinamika Indonesia yang kaya akan keberagaman dan perubahan.

Sumber: