Berbagai Dampak Keberadaan Pembangkit Listrik Tenaga Uap Mulut Tambang, Mulai dari Kesehatan Hingga Lingkungan

JEKTVNEWS.COM - Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Mulut Tambang (PLTU MT) adalah jenis pembangkit Listrik yang memanfaatkan batubara dari Tambang terdekat sebagai bahan bakarnya. PLTU ini memiliki beberapa keuntungan dibandingkan dengan PLTU batubara konvensional, seperti efisiensi dan ekonomi.

Namun, di balik keuntungannya, PLTU MT juga memiliki beberapa bahaya yang perlu dipertimbangkan, antara lain:

BACA JUGA:Pj Wali Kota Sri Purwaningsih Pastikan Kota Jambi Menjadi Wilayah Penyelenggara Pemilu 2024 Secara Damai

Dampak Kesehatan:

Polusi Udara: PLTU MT menghasilkan emisi gas buang seperti sulfur dioksida (SO2), nitrogen oksida (NOx), dan partikulat matter (PM) yang dapat menyebabkan berbagai penyakit pernapasan seperti asma, bronkitis, dan kanker paru-paru.

Kontaminasi Air: Limbah dari PLTU MT dapat mencemari air tanah dan air permukaan dengan logam berat dan bahan kimia berbahaya. Hal ini dapat membahayakan kesehatan manusia dan ekosistem.

Dampak Lingkungan:

BACA JUGA:Deteksi Dini Segala Penyakit Kanker, Menkes Budi Sebut 90 Persen Pasien dapat Sembuh Jika Ditemukan Cepat

Perubahan Iklim: PLTU MT menghasilkan emisi gas rumah kaca (GRK) seperti CO2 yang berkontribusi terhadap perubahan iklim.

Penurunan Kualitas Udara: Emisi gas buang dari PLTU MT dapat menyebabkan kabut asap dan hujan asam yang dapat merusak tanaman dan infrastruktur.

Degradasi Lahan: Penambangan batubara untuk PLTU MT dapat menyebabkan degradasi lahan dan hilangnya habitat flora dan fauna.

Dampak Sosial:

Konflik Sosial: Pembangunan PLTU MT dapat memicu konflik sosial antara masyarakat lokal dan perusahaan tambang terkait dengan penggunaan lahan dan sumber daya air.

Pemindahan Penduduk: Pembangunan PLTU MT dapat menyebabkan pemindahan penduduk dari tempat tinggal mereka.

Sumber: