Dari Langit ke Bumi: Dampak Curah Hujan Tinggi bagi Ekonomi

Dari Langit ke Bumi: Dampak Curah Hujan Tinggi bagi Ekonomi

hujan melanda lahan pertanian -Agroteknologi universitas Muria Kudus -

JEKTVNEWS.COM - Curah hujan yang berlebihan, meskipun terdengar menyegarkan, ternyata membawa konsekuensi yang cukup signifikan, terutama pada sektor ekonomi.

Salah satu dampak paling nyata adalah terjadinya banjir dan tanah longsor. Bencana ini mengakibatkan kerusakan infrastruktur seperti jalan, jembatan, dan bangunan, yang membutuhkan biaya besar untuk perbaikan. Lahan pertanian yang terendam banjir akan mengalami kerusakan tanaman, sehingga produksi pangan menurun. Hal ini dapat menyebabkan harga pangan naik dan mengancam ketahanan pangan.

BACA JUGA:Waspada Musim Hujan Nyamuk Demam Berdarah Merajalela

Banjir dan tanah longsor dapat mengganggu lalu lintas, baik darat, laut, maupun udara. Hal ini berdampak pada distribusi barang dan jasa, serta meningkatkan biaya logistik. Curah hujan tinggi dapat menyebabkan erosi tanah, pencemaran air, dan kerusakan ekosistem. Hal ini berdampak jangka panjang pada produktivitas lahan dan kualitas lingkungan.

Banjir dan kerusakan infrastruktur dapat mengganggu aktivitas ekonomi masyarakat, seperti perdagangan, pariwisata, dan industri. Kerusakan pada sektor pertanian dan gangguan distribusi barang dapat mendorong kenaikan harga barang dan jasa, sehingga meningkatkan inflasi. Pemerintah harus mengalokasikan anggaran yang besar untuk penanganan bencana, rehabilitasi, dan rekonstruksi. 

Hal ini dapat mengurangi anggaran untuk sektor lain yang lebih produktif. Bencana banjir dapat menimbulkan trauma psikologis pada masyarakat yang terkena dampak, yang berdampak pada produktivitas mereka.

BACA JUGA:Petani Merugi Akibat Hujan Deras yang Berkepanjangan

Sektor pertanian merupakan sektor yang paling rentan terhadap dampak curah hujan tinggi. Kerusakan tanaman, gagal panen, dan kerusakan lahan pertanian dapat menyebabkan kerugian ekonomi yang besar. Sektor infrastruktur juga sangat terdampak, terutama jalan, jembatan, dan bangunan yang rusak akibat banjir dan tanah longsor. Destinasi wisata yang terkena dampak banjir akan mengalami penurunan jumlah wisatawan, sehingga berdampak pada pendapatan daerah.

Untuk mengurangi dampak negatif curah hujan tinggi, diperlukan upaya mitigasi yang komprehensif, antara lain:

1. Peningkatan Sistem Drainase: Membangun sistem drainase yang baik untuk mengurangi risiko banjir.

2. Reboisasi: Melakukan reboisasi untuk mencegah erosi tanah dan mengurangi risiko tanah longsor.

3. Sistem Peringatan Dini: Membangun sistem peringatan dini untuk memberikan informasi kepada masyarakat tentang potensi bencana.

4. Peningkatan Kesiapsiagaan: Melakukan pelatihan dan simulasi untuk meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana.

5. Perencanaan Tata Ruang: Melakukan perencanaan tata ruang yang memperhatikan aspek lingkungan dan risiko bencana.

Sumber: