Setara dengan Donald Trump, Jokowi Masuk Pimpinan Dunia Paling Populer di Facebook

Setara dengan Donald Trump, Jokowi Masuk Pimpinan Dunia Paling Populer di Facebook

JAKARTA- Presiden Joko Widodo masuk dalam 10 besar pemimpin dunia yang mempunyai pengikut terbanyak dan terpopuler di facebook dengan jumlah pengikut sebanyak 9,7 juta dan persentase pertumbuhan pengikut sebesar 9,1 persen.

Jokowi berada pada urutan ke-7 setelah Presiden Brazil Jair Bolsonara pada urutan ke-6 dengan jumlah pengikut sebanyak 10 juta follower dengan persentase perkembangan pengikut sebesar 7,7 persen. Posisi Presiden Jokowi mengungguli Presiden Turki Recep Toyyibb Erdogan yang berada pada posisi ke-9 dengan jumlah pengikut sebesar 9,2 juta follower.

Sementara Presiden Amerika Serikat Donald Trump berada pada posisi ke dua dengan jumlah pengikut sebanyak 26,1 juta follower. Sementara posisi pertama diduduki oleh Perdana Menteri India, Narendra Modi dengan jumlah follower sebesar 44,7 juta follower.

Meskipun demikian, Trump mempunyai interaksi terbanyak dengan 309 juta komentar, suka dan bagikan di halaman Facebook-nya selama 12 bulan terakhir. Disusul Bolsonaro Brasil dengan 205 juta interaksi. Sementara PM Modi mengelola 84 juta interaksi selama 12 bulan terakhir.

Tetapi Secara keseluruhan, postingan Facebook dengan interaksi terbanyak selama 12 bulan terakhir adalah video berdurasi satu menit yang menunjukkan PM India Modi, berdoa kepada dewi Hindu Jagdamba selama festival Navaratri.

Video ini mencapai 1,7 juta komentar, suka, dan bagikan, dan merupakan video yang paling banyak ditonton diposting oleh pemimpin dunia di 21,1 juta tampilan. Faktanya, lima posting teratas Facebook dengan interaksi terbanyak semuanya adalah milik Modi.

Studi ini telah mengamati bahwa pemerintah dan pemimpin dari sekitar 184 negara memiliki kehadiran secara resmi di jejaring sosial, mewakili 95 persen dari 193 negara anggota PBB.

Laporan dalam edisi keempat ini berjudul “Pemimpin Dunia di Facebook”, telah menyaksikan lonjakan signifikan dalam mengikuti para pemimpin negara, khususnya karena adanya wabah koronavirus.

Sumber: