Adat Istiadat Persiapan Sebelum Pernikahan Kebudayaan Melayu di Desa Pulau Raman

Adat Istiadat Persiapan Sebelum Pernikahan Kebudayaan Melayu di Desa Pulau Raman

Adat Istiadat Persiapan Sebelum Pernikahan Kebudayaan Melayu di Desa Pulau Raman-Youtube Aqilarifanda-

JEKTVNEWS.COM - Provinsi Jambi atau juga sering dikenal dengan tanah melayu ini memiliki berbagai macam kebudayaan, salah satunya dalam adat istiadat sebelum pernikahan di Desa Pulau Raman, ada berbagai macam kebiasaan yang dilakukan oleh warga Desa tersebut. 

Berikut ini kita akan membahas apa saja yang menjadi kebiasaan atau adat istiadat yang di lakukan warga desa Pulau Raman untuk persiapan sebelum pernikahan.

1. Malam Mengaji, di Desa Pulau Raman sudah menjadi kebiasaan untuk melaksanakan acara mengaji bersama. Biasanya acara tersebut dilaksanakan di rumah mempelai laki-laki, dan acara malam mengaji dilakukan pada saat malam sebelum terlaksananya hari pernikahan.

BACA JUGA:Keunikan Kuda Lumping Rimbo Bujang di Tebo

2. Bermain Kartu, bermain kartu menjadi sesuatu yang cukup seru, biasanya setelah acara malam mengaji warga desa melanjutkan kegiatannya dengan bermain kartu. Malam yang sunyi dipenuhi gelak tawa menjadi budaya sebelum hari pernikahan. 

3. Betangas, betangas merupakan sebuah adat istiadat yang ada di Desa Pulau Raman, betangas sendiri bermakna mandi dengan menggunakan uap air rebusan yang dicampurkan bahan rempah-rempah, dan bentangas ini biasanya dilakukan oleh mempelai perempuan dan dilaksanakan beberapa hari sebelum hari pernikahan.

4. Berinai, tradisi malam berinai di Desa Pulau Raman merupakan upacara pemberian inai kepada calon pengantin yang dilakukan sebelum pengantin disandingkan di pelaminan pada keesokan harinya. Malam berinai biasanya dilaksanakan pada malam hari setelah selesai sholat Isya.

BACA JUGA:Kunjungi Pedagang Kuliner di Tanggo Rajo, Anggota DPRD Jambi Budi Yako Cek Sarana dan Prasarana

5. Mundhut, kata ini sering diartikan dengan beli atau pembelian dalam bahasa jawa, akan tetapi didalam kebudayaan melayu kata mundhut bermakna menyajikan atau menghidangkan makanan menggunakan nampan, atau warga desa Pulau Raman sering kali menyebutnya dengan nama ceper. 

Nah, jadi itulah beberapa adat istiadat ataupun kebiasaan dari kebudayaan melayu yang sering dilakukan oleh warga Desa Pulau Raman sebelum acara resepsi pernikahan.

Hal ini sepatutnya terus berlanjut untuk seluruh generasi penerusnya, dikarenakan sudah selayaknya generasi muda untuk tau betapa pentingnya menjaga ataupun meneruskan kebudayaan melayu yang ada di Provinsi Jambi. 

Sumber: